More
    HomeKesehatanWaspadai Sindrom Henti Napas pada Bayi Prematur

    Waspadai Sindrom Henti Napas pada Bayi Prematur

    Published on

    spot_img


    Berita Online – Bayi yang terlahir prematur atau sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu memiliki risiko tinggi terhadap gangguan pernapasan, termasuk henti napas (apnea of prematurity).

    Setelah dilahirkan, bayi perlu bernapas secara terus-menerus untuk memperoleh oksigen. Namun, pada bayi prematur, sistem otak yang mengendalikan pernapasan belum sepenuhnya berkembang, dan otot-otot
    yang menjaga saluran napas belum berfungsi secara optimal.

    Menurut kidshealth.org, apnea pada bayi prematur mengakibatkan napas yang tersengal-sengal, diikuti oleh periode napas yang pendek atau bahkan berhenti bernapas. Hal ini tentu bisa menjadi situasi yang menakutkan.

    Meskipun normal bagi semua bayi untuk mengalami jeda dalam pernapasan dan detak jantung, bayi dengan AOP mengalami penurunan detak jantung hingga di bawah 80 denyut per menit.

    Baca juga: Orangtua Harus Tahu, Ini 7 Jenis Skrining Kesehatan pada Bayi Prematur

    Kondisi ini menyebabkan bayi terlihat pucat atau kebiruan. Bayi juga mungkin terlihat lemas dan napasnya bisa terdengar berisik. Bayi biasanya akan mulai bernapas kembali secara alami atau memerlukan bantuan untuk melakukannya.

    Apnea prematuritas umumnya akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa minggu atau seiring dengan matangnya sistem pernapasan.

    Penanganan

    Penanganan utama untuk apnea pada bayi prematur adalah pemberian suntikan caffeine citrate. Obat ini diberikan melalui jarum yang dimasukkan ke salah satu pembuluh darah bayi.

    PT Ethica Industri Farmasi, anak perusahaan dari PT Pyridam Farma Tbk, dengan bangga mengumumkan peluncuran produk terbaru yang mengandung Caffeine Citrate untuk bayi prematur.

    Marketing Access Manager PT Ethica Industri Farmasi, Yuning Istiyani, menjelaskan bahwa obat ini bekerja dengan merangsang pusat pernapasan.

    Baca juga: Konsumsi Parasetamol Selama Kehamilan Berisiko ADHD pada Bayi

    “Obat ini juga meningkatkan volume udara dalam satu menit saat pertukaran udara di paru-paru, serta meningkatkan konsumsi oksigen, sehingga memberikan efek terapeutik pada kondisi henti napas bayi prematur,” ujarnya dalam keterangan pers.

    Caffeine Citrate telah mendapatkan rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia
    (IDAI) serta rekomendasi kuat dari WHO, yang dibuktikan dalam buku saku pelayanan
    kesehatan anak di rumah sakit tingkat pertama di kabupaten/kota.

    Penggunaan Caffeine Citrate Injeksi hanya dapat dilakukan oleh tenaga medis di rumah sakit. Suntikan ini juga telah masuk ke dalam daftar obat yang dapat dicover oleh asuransi BPJS, sehingga memudahkan masyarakat untuk mendapatkan obat tersebut.

     

     

    Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Berita Online WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


    Latest articles

    Perjalanan Elin Berangsur Pulih Usai Terserang Stroke

    Elin Lindrawati (63), seorang mantan guru sekolah dasar, pernah...

    Bayi di Jepara Meninggal Usai Dua Pekan Imunisasi

    Ilustrasi. Foto: Medcom ...

    Asam Urat dan Kolesterol Tak Terkendali, Kenali Ciri dan Cara Pencegahannya

    Usman (58) dulunya sering mengabaikan kesehatan di masa mudanya....

    Ini Alasan Pentingnya Diberikan Sejak Dini

    Berita Online - Anak perempuan berusia 11–13 tahun saat ini menjadi fokus utama...

    More like this

    Perjalanan Elin Berangsur Pulih Usai Terserang Stroke

    Elin Lindrawati (63), seorang mantan guru sekolah dasar, pernah...

    Bayi di Jepara Meninggal Usai Dua Pekan Imunisasi

    Ilustrasi. Foto: Medcom ...

    Asam Urat dan Kolesterol Tak Terkendali, Kenali Ciri dan Cara Pencegahannya

    Usman (58) dulunya sering mengabaikan kesehatan di masa mudanya....
    Timur188 Menang Terus Gacor Terus