Berita Online – Orang tua yang masih memiliki kebiasaan merokok dianjurkan untuk membersihkan diri dan berganti pakaian sebelum menggendong bayi mereka.
Anjuran ini disampaikan oleh Profesor Allen Widysanto, seorang dokter spesialis paru, untuk mencegah bayi terpapar partikel sisa asap rokok yang mungkin menempel pada tubuh dan pakaian perokok.
“Walaupun merokok dilakukan jauh dari bayi, asap rokok bisa menempel pada baju dan rambut perokok. Oleh karena itu, demi kesehatan bayi, disarankan untuk melakukan pembersihan tubuh secara menyeluruh,” ujar Allen, seperti dikutip dari Antara, Jumat (18/7/2025).
Ia menekankan bahwa paparan sisa asap rokok atau yang dikenal sebagai thirdhand smoke tetap berpotensi membahayakan bayi. Menurutnya, hal ini bisa menjadi salah satu faktor penyebab kanker paru pada perokok pasif.
“Ini adalah salah satu alasan mengapa perokok pasif bisa terkena kanker paru. Oleh karena itu, penting untuk saling peduli dan melindungi satu sama lain,” imbuhnya.
Baca juga: Mencium Balita Saat Lebaran: Waspadai Risiko Pneumonia yang Mengancam
Risiko kanker paru dan kandungan berbahaya dalam rokok
Prof Allen menjelaskan bahwa merokok adalah faktor utama penyebab kanker paru-paru.
Risiko terkena penyakit ini mencapai 90 persen pada pria dan 70 persen pada wanita. Bahkan, perokok seumur hidup memiliki kemungkinan 23 kali lebih besar untuk terkena kanker paru dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok.
Ia mengungkapkan bahwa asap tembakau mengandung berbagai zat karsinogenik seperti arsenik, benzena, kadmium, asetaldehida, formaldehida, hidrazin, timbal, dan nikel.
“Zat-zat tersebut dapat memicu kanker dan beberapa di antaranya juga dapat memengaruhi jantung, paru-paru, bahkan janin pada ibu hamil,” kata Allen.
Baca juga: Serangan Jantung di Usia 24 Tahun, Dokter Sebut Merokok Tiga Bungkus Sehari Sebagai Pemicu
Pentingnya deteksi dini kanker paru
Allen juga mengingatkan bahwa kanker paru sering kali tidak terdeteksi pada tahap awal karena gejalanya yang minimal.
Oleh karena itu, deteksi dini sangat penting untuk mengurangi risiko kematian akibat penyakit ini.
Menurutnya, teknologi CT scan low dose kini menjadi pilihan yang efektif untuk skrining kanker paru dengan cara yang minim invasif. Proses pemeriksaan ini hanya membutuhkan waktu singkat untuk mendapatkan hasil awal.
“Hanya dalam waktu 25 detik, pasien bisa memperoleh hasil awal, yang kemudian dapat diikuti dengan pemeriksaan lebih lanjut jika ditemukan indikasi kanker,” jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Berita Online WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.