More
    HomeKesehatanTren Jalan Kaki ala Jepang, Ketahui Apa Manfaatnya untuk Kesehatan

    Tren Jalan Kaki ala Jepang, Ketahui Apa Manfaatnya untuk Kesehatan

    Published on

    spot_img


    Berita Online – Metode kebugaran terkini asal Jepang yang disebut “jalan kaki gaya Jepang” sedang menarik perhatian dunia karena kemudahannya dan khasiat kesehatan yang signifikan.

    Cara ini dibuat untuk bisa dijalani oleh siapa pun, tanpa membutuhkan peralatan khusus, keanggotaan gym, atau waktu yang banyak—hanya dengan sepatu nyaman dan stopwatch.

    Jalan kaki gaya Jepang dikembangkan oleh Profesor Hiroshi Nose dan Associate Professor Shizue Masuki dari Universitas Shinshu, Jepang.

    Metode ini mengombinasikan jalan cepat dan perlahan secara bergantian: 3 menit berjalan cepat (intensitas tinggi) dan 3 menit berjalan santai (intensitas rendah). Siklus ini diulang selama 30 menit, dilakukan empat kali dalam seminggu.

    Baca juga: Benarkah Olahraga Jalan Kaki Dapat Menurunkan Kolesterol?

    Meski disebut sebagai latihan “jalan kaki intensitas tinggi”, intensitasnya lebih ringan dibandingkan HIIT (High-Intensity Interval Training) pada umumnya, sehingga sesuai untuk berbagai kalangan, termasuk orang lanjut usia atau yang baru mulai berolahraga.

    Mengapa kini populer?

    Ada beberapa sebab mengapa metode ini kini diminati:

    – Mudah dan murah

    Tidak membutuhkan alat khusus atau tempat latihan tertentu. Dapat dilakukan di taman, jalan kompleks, atau bahkan koridor kampus dan kantor.

    – Hemat waktu

    Dibandingkan target umum seperti 10.000 langkah per hari, metode ini hanya memerlukan sekitar 30 menit dan dapat memberikan manfaat yang serupa, bahkan lebih terukur dalam hal kebugaran.

    Baca juga: Manfaat Rutin Jalan Kaki 10.000 Langkah Setiap Hari bagi Kesehatan Fisik dan Mental

    – Terbukti efektif secara ilmiah

    Dalam penelitian tahun 2007 di Jepang, peserta yang menerapkan metode ini mengalami penurunan berat badan, tekanan darah, peningkatan kekuatan otot kaki, serta kebugaran jantung dan paru-paru.

    – Mencegah penurunan fisik akibat penuaan

    Hasil ini lebih baik dibandingkan dengan kelompok yang hanya berjalan kaki dengan intensitas rendah namun jarak lebih jauh (target 8.000 langkah per hari).



    Latest articles

    Butuh Kolaborasi Berkelanjutan Mengendalikan Resistensi Antimikroba Guna Cegah Pandemi

    Essity secara resmi melakukan kerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Langkah ini menjadi...

    Batas Konsumsi Daging Kurban untuk Penderita Hipertensi, Kolesterol Tinggi, dan Stroke

    Berita Online - Menjelang Idul Adha, para ahli kesehatan mengingatkan agar konsumsi daging...

    Dampak Jam Masuk Sekolah Terlalu Pagi: Sehat atau Justru Merugikan?

    Berita Online – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor...

    Sehat Menuju Arafah, Cegah Demensia

    Menjelang puncak haji, para jemaah dianjurkan untuk benar-benar menjaga...

    More like this

    Butuh Kolaborasi Berkelanjutan Mengendalikan Resistensi Antimikroba Guna Cegah Pandemi

    Essity secara resmi melakukan kerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Langkah ini menjadi...

    Batas Konsumsi Daging Kurban untuk Penderita Hipertensi, Kolesterol Tinggi, dan Stroke

    Berita Online - Menjelang Idul Adha, para ahli kesehatan mengingatkan agar konsumsi daging...

    Dampak Jam Masuk Sekolah Terlalu Pagi: Sehat atau Justru Merugikan?

    Berita Online – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor...
    Timur188 Menang Terus Gacor Terus