Berita Online – Di balik kemasan yang terkesan sebagai anjuran hidup sehat dan bugar, tagar #SkinnyTok sebenarnya mempromosikan pola makan yang ekstrem dan berbahaya, bahkan disertai dengan bahasa yang merendahkan secara terselubung. Hal ini dikritik oleh para ahli.
Banyak video dalam tagar ini mendorong kebiasaan makan yang tidak sehat, menjadikan kelaparan sebagai hal yang normal, dan menjadikan tubuh yang sangat kurus sebagai standar kecantikan ideal.
Para ahli menyebut fenomena ini sebagai bentuk baru dari konten pro-anoreksia (pro-ana) atau thinspiration (thinspo) yang sebelumnya beredar di forum-forum tertutup.
Namun, berbeda dengan masa lalu, algoritma TikTok kini menyebarkannya secara luas ke khalayak umum, termasuk remaja dan perempuan muda—kelompok yang paling rentan terhadap masalah gangguan makan.
“Yang mengkhawatirkan, pesan ini dibungkus seolah-olah sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Padahal, ini adalah racun yang tersembunyi,” ujar Mallary Tenore Tarpley, profesor di University of Texas di Austin.
Baca juga: Diet Ketat Bisa Sebabkan Stress Eating, Ini Penjelasan Ahli Gizi
Meskipun TikTok mengklaim memiliki kebijakan yang melarang promosi gangguan makan, faktanya konten berbahaya ini tetap dapat muncul dan menyebar melalui tagar alternatif atau tren “sindiran” yang malah memperkuat pesan negatif. Bahkan video yang terlihat lucu atau parodi pun sebenarnya menggambarkan gejala anoreksia yang serius.
“Saran yang terlihat seperti candaan itu bisa menjadi ‘panduan praktis’ bagi mereka yang sedang berjuang melawan gangguan makan,” tambah Tarpley.
Shira Rosenbluth, seorang pekerja sosial klinis dari Los Angeles, mengungkapkan kekhawatirannya atas efek jangka panjang dari konten semacam ini.
“Remaja yang mulai mengikuti pola makan ekstrem ini berisiko mengalami kerusakan permanen, seperti pengeroposan tulang dan gangguan hormon,” katanya.
Ia menekankan bahwa dampaknya tidak hanya bersifat psikologis, tetapi juga fisik dan berjangka panjang.
Tren #SkinnyTok membuktikan bahwa di era media sosial, informasi yang salah tentang kesehatan bisa tampil menarik dan “menginspirasi,” tetapi sebenarnya menyimpan bahaya besar. Orang tua, pendidik, dan tenaga kesehatan perlu lebih waspada dalam memantau konsumsi konten digital generasi muda.
Mengaitkan tubuh kurus dengan kesehatan adalah mitos berbahaya yang dapat menyesatkan dan merusak generasi muda secara perlahan.
Baca juga: Rayakan Hari Tanpa Diet, Ini Cara Makan Sehat Tanpa Menyiksa Diri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Berita Online WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.