More
    HomeKesehatanTidak Dianjurkan Makan Mi Instan untuk Sahur, Ini Alasannya

    Tidak Dianjurkan Makan Mi Instan untuk Sahur, Ini Alasannya

    Published on

    spot_img



    Jakarta: Sahur adalah waktu makan yang sangat krusial bagi umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan. Menu sahur yang kaya gizi dan seimbang akan memberikan energi yang cukup untuk menahan lapar dan haus sepanjang hari. Namun, karena alasan kepraktisan dan kesibukan, mi instan sering kali menjadi pilihan utama saat sahur.

    Meskipun mudah disiapkan dan memiliki cita rasa yang menggugah selera, konsumsi mi instan untuk sahur sebenarnya tidak direkomendasikan oleh para ahli gizi karena berbagai alasan kesehatan.

     

    Kandungan Nutrisi Mi Instan Tidak Lengkap

    Mengutip dr. Astrid Wulan Kusumoastuti dalam artikel di KlikDokter pada 7 Mei 2021, mi instan mengandung karbohidrat sederhana yang hanya memberikan rasa kenyang sementara karena cepat dicerna oleh tubuh. “Mi instan dapat dengan cepat meningkatkan kadar gula darah, tetapi juga cepat menurunkannya, sehingga orang yang sahur dengan mi instan akan merasa cepat lapar,” jelas dr. Astrid.

    Selain itu, mi instan juga mengandung natrium (garam) dalam jumlah tinggi yang dapat menyebabkan dehidrasi lebih cepat saat berpuasa. “Natrium memiliki sifat menarik air, sehingga selain membuat Anda cepat lapar, kondisi ini juga membuat Anda lebih cepat haus setelah sahur dengan mi instan,” tambah dr. Astrid.

     

    Mi Instan Bisa Menyebabkan Tubuh Lemas Saat Puasa

    Menurut artikel yang dimuat di situs BKPSDM Kabupaten Demak pada 28 April 2020, konsumsi mi instan saat sahur dapat membuat tubuh terasa lemas saat berpuasa. Hal ini disebabkan karena bahan dasar mi instan adalah tepung yang mudah dicerna oleh tubuh, sehingga tidak memberikan rasa kenyang yang bertahan lama.

    “Mi instan mengandung bahan pengawet yang tidak baik untuk kesehatan,” ungkap artikel tersebut. Karena kandungan nutrisinya yang rendah dan minim serat, tubuh akan cepat merasa lapar dan tidak memiliki energi yang cukup untuk menjalani aktivitas sepanjang hari.

     

    Risiko Kesehatan Akibat Konsumsi Mi Instan Terlalu Sering

    Mengutip kembali artikel di KlikDokter, konsumsi mi instan yang terlalu sering dapat meningkatkan risiko penyakit tertentu seperti hipertensi dan penyakit jantung. Kandungan natrium yang tinggi dalam mi instan dapat memicu peningkatan tekanan darah dan beban kerja pada jantung.

    “Mi instan memang lezat dan praktis, tetapi konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit yang merugikan tubuh,” jelas dr. Astrid dalam artikel tersebut.

     

    Tips Sahur Sehat Jika Terpaksa Konsumsi Mi Instan

    Jika Anda tidak memiliki pilihan lain dan terpaksa mengonsumsi mi instan saat sahur, Dr. Astrid memberikan beberapa tips untuk membuatnya lebih sehat:

    1. Tambahkan lauk pauk sehat – Konsumsi mi instan dengan tambahan protein seperti ayam atau telur, serta sayuran seperti bayam dan wortel untuk meningkatkan kandungan serat dan protein.
    2. Kurangi bumbu instan – Sebaiknya kurangi penggunaan bumbu instan untuk mengurangi asupan natrium.
    3. Minum banyak air putih – Konsumsi air putih yang cukup setelah makan mi instan untuk menghindari dehidrasi.

    Meskipun mi instan adalah pilihan yang mudah dan cepat untuk sahur, kandungan nutrisi yang rendah dan kadar natrium yang tinggi menjadikannya bukan makanan ideal untuk mendukung tubuh selama puasa.

    Jika memungkinkan, gantilah mi instan dengan makanan bergizi seimbang seperti nasi, roti gandum, sayuran, dan sumber protein untuk memberikan energi yang lebih tahan lama. Jika terpaksa makan mi instan, tambahkan protein dan serat, serta batasi penggunaan bumbu untuk menjaga keseimbangan nutrisi tubuh.

    Latest articles

    BUMN Siap Wujudkan Indonesia Jadi Pusat Neurosains Asia Tenggara

    Gedung RSPON Prof. Dr. Mahar Mardjono Jakarta. Foto: dok PTPP. ...

    Demi Retaker dan Masa Depan Tenaga Kesehatan

    Berita Online – Empat kolegium ilmu, yaitu Kedokteran, Keperawatan, Kebidanan, dan Farmasi, mendesak...

    Banyak Pasien Muda Serangan Jantung, Tapi Tidak Sadar Faktor Risikonya

    Berita Online – Serangan jantung kini tidak lagi hanya mengancam orang yang berusia...

    Rasa Asam Belum Tentu Tanda Kandungan Vitamin C Tinggi, Ini Penjelasan Ahli Gizi

    Berita Online - Buah yang memiliki rasa asam sering kali dianggap sebagai sumber...

    More like this

    BUMN Siap Wujudkan Indonesia Jadi Pusat Neurosains Asia Tenggara

    Gedung RSPON Prof. Dr. Mahar Mardjono Jakarta. Foto: dok PTPP. ...

    Demi Retaker dan Masa Depan Tenaga Kesehatan

    Berita Online – Empat kolegium ilmu, yaitu Kedokteran, Keperawatan, Kebidanan, dan Farmasi, mendesak...

    Banyak Pasien Muda Serangan Jantung, Tapi Tidak Sadar Faktor Risikonya

    Berita Online – Serangan jantung kini tidak lagi hanya mengancam orang yang berusia...
    Timur188 Menang Terus Gacor Terus