Memuat…
Berita Online – Istilah demensia usia muda mengacu pada gejala demensia yang muncul sebelum seseorang mencapai usia 65 tahun. Kondisi ini umumnya terjadi pada individu berusia antara 45 hingga 65 tahun, namun tidak menutup kemungkinan bisa menyerang orang dari berbagai usia.
Menurut ahli saraf Stevie Hendriks dari Universitas Maastricht, Belanda, “Demensia yang terjadi pada usia muda memiliki dampak yang sangat signifikan karena penderitanya seringkali masih memiliki tanggung jawab pekerjaan, keluarga, dan kehidupan yang padat.”
Gejala yang dialami oleh penderita demensia usia muda hampir mirip dengan demensia pada usia lanjut, antara lain:
– Gangguan memori: Kesulitan mengingat hal-hal sederhana seperti janji, percakapan, atau tempat menyimpan barang.
– Kesulitan berpikir dan memecahkan masalah: Masalah dalam mengambil keputusan, merencanakan sesuatu, atau memahami konsep yang sebelumnya sudah dikenal.
– Perubahan perilaku atau kepribadian: Menjadi lebih mudah marah, curiga, apatis, atau mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem.
– Tidak lancar dalam komunikasi: Sulit menemukan kata-kata yang tepat saat berbicara atau kesulitan mengikuti percakapan.
– Disorientasi: Bingung tentang keberadaan diri, waktu, tempat, atau bahkan orang-orang terdekat.
Baca juga: Jakarta Bersiap Menjadi Kota Ramah Lansia dan Penderita Demensia
Selama ini, kebanyakan penelitian mengenai penyebab demensia usia muda (Young Onset Dementia/YOD) fokus pada faktor genetik yang diturunkan melalui generasi, sehingga muncul anggapan bahwa kondisi ini tidak dapat dicegah.
Namun, sebuah penelitian terbaru memberikan fakta yang berbeda. Untuk pertama kalinya, peneliti berhasil mengidentifikasi 15 faktor risiko yang terkait erat dengan YOD, meliputi gaya hidup dan kondisi kesehatan tertentu.
“Ini adalah penelitian terbesar dan paling kuat yang pernah dilakukan dalam bidang ini,” kata David Llewellyn, ahli epidemiologi dari Universitas Exeter, Inggris, saat memaparkan temuan ini pada Desember 2023.
Menurut Llewellyn, temuan ini membuka kemungkinan baru bahwa risiko demensia usia muda bisa dikurangi dengan mengelola berbagai faktor tersebut, mulai dari gaya hidup hingga kondisi kesehatan spesifik.
Baca juga: Kemampuan Multitasking Dapat Menyebabkan Sifat Pelupa pada Generasi Muda
Dalam penelitian ini, tim ahli menganalisis data dari lebih dari 356.000 orang berusia di bawah 65 tahun di Inggris, menjadikannya penelitian terbesar sepanjang sejarah terkait YOD. Hasilnya memberikan harapan baru bahwa demensia usia muda bukan lagi kondisi yang sepenuhnya ditentukan oleh keturunan, melainkan bisa diintervensi lebih dini.
Beberapa faktor risiko yang ditemukan meliputi tingkat sosial ekonomi rendah, isolasi sosial, gangguan pendengaran, riwayat stroke, diabetes, penyakit jantung, dan depresi. Semua faktor tersebut diketahui berkaitan dengan peningkatan risiko YOD.
Selain itu, kekurangan vitamin D dan tingginya kadar protein C-reaktif (zat yang diproduksi hati saat tubuh mengalami peradangan) juga diketahui meningkatkan risiko.
Faktor genetik tetap berperan, terutama dengan adanya dua varian gen ApoE4 ε4, yang sebelumnya sudah dikenal berkaitan dengan penyakit Alzheimer, turut memperbesar kemungkinan seseorang mengalami YOD.
“Kami sudah mengetahui dari penelitian sebelumnya terkait demensia di usia lanjut bahwa ada beberapa faktor risiko yang bisa dimodifikasi,” jelas Sebastian Köhler, ahli neuroepidemiologi dari Universitas Maastricht.
Meskipun hasil penelitian ini tidak membuktikan bahwa demensia disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, namun temuan ini dapat membantu memperkuat pemahaman mengenai penyebab demensia. Seperti umumnya dalam penelitian semacam ini, pengetahuan yang lebih mendalam tentang penyebabnya bisa membantu dalam mengembangkan metode pengobatan dan langkah pencegahan.
Baca juga: Pentingnya Deteksi Dini Demensia Menurut Ahli
Jangan lupa ikuti berita terbaru dan pilihan dari kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran favorit Anda untuk mengakses berita Berita Online di WhatsApp Channel: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda sudah menginstal aplikasi WhatsApp.