Menjelang puncak haji, para jemaah dianjurkan untuk benar-benar menjaga kondisi kesehatan agar dapat menjalankan rangkaian ibadah Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina) dengan lancar. Minum yang cukup dan istirahat yang cukup akan menjadi kunci utama dalam menghadapi cuaca yang terik.
Pelaksanaan ibadah haji tahun ini sedang berlangsung, dengan jumlah jemaah lanjut usia dari Indonesia yang cukup signifikan.
Dari total kuota tahun ini sebesar 221.000 jemaah, lebih dari 47.000 di antaranya adalah jemaah lanjut usia dan penyandang disabilitas. Hal ini menjadi fokus perhatian Kementerian Agama agar setiap jemaah mendapatkan pelayanan yang memadai, sehingga ibadah haji dapat berjalan dengan baik.
Namun, tantangan tetap menghadang. Berdasarkan laporan dari lapangan, masih sering ditemukan kasus penanganan jemaah haji yang mengalami demensia, terutama pada jemaah lanjut usia.
Demensia merupakan istilah yang mengacu pada hilangnya kemampuan kognitif seperti berpikir, mengingat, bernalar, dan fungsi mental lainnya. Gejala awal yang sering terlihat adalah mudah lupa, terutama terhadap kejadian yang baru saja terjadi.
Umumnya, demensia dipengaruhi oleh faktor genetik. Mereka yang memiliki riwayat gangguan kejiwaan sering kali mengalami kekambuhan saat berada di Arab Saudi. Demensia dapat muncul kapan saja, terutama akibat kelelahan dan dehidrasi.
Pengalaman dari petugas haji misalnya, menemukan jemaah yang mengalami demensia sehingga lupa nama, lupa keluarga, atau merasa masih berada di kampung halaman. Bahkan, ada kasus di mana jemaah mengira sedang menunggu angkutan umum untuk pulang ke rumah.
Tahun ini, Kementerian Agama kembali mengangkat tema ‘Haji Ramah Lansia dan Disabilitas’ karena mengingat besarnya jumlah jemaah lanjut usia dari Indonesia, serta kesadaran bahwa mereka telah menunggu lama untuk berhaji, sehingga diperlukan perlakuan khusus untuk mendukung jemaah lanjut usia.
Terlebih dalam menghadapi berbagai potensi kasus khusus seperti jemaah lanjut usia yang terkena demensia, atau penyakit-penyakit yang muncul akibat kelelahan selama prosesi haji yang membutuhkan stamina fisik.
Kemenag mencatat, pada musim haji tahun ini terdapat 47.384 jemaah haji lanjut usia dengan rentang usia 65-100 tahun ke atas.
Sementara itu, jumlah jemaah penyandang disabilitas sebanyak 513 orang. PPIH Arab Saudi telah menyiapkan 183 petugas untuk membantu kelancaran ibadah jemaah haji lanjut usia dan disabilitas, terutama dalam menghadapi cuaca yang panas.
Pemerintah sangat memperhatikan jemaah lanjut usia dan disabilitas yang akan diberangkatkan, sebagai konsekuensi dari Indonesia yang memiliki jumlah jemaah haji terbesar. Dengan kuota yang terbatas, daftar tunggu untuk berhaji pun menjadi sangat panjang.
Bagi Anda yang ingin menunaikan ibadah haji tanpa perlu menunggu lama, dapat menghubungi Patuna Travel di nomor WhatsApp +62 811-9348-700