Berita Online – Puasa merupakan kewajiban bagi umat Muslim yang telah mencapai usia baligh. Namun, khususnya bagi anak-anak yang menderita diabetes melitus tipe 1, menjalani ibadah puasa membutuhkan perhatian lebih.
Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A, Subsp.Kardio(K), Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI), mengungkapkan bahwa tidak semua anak dengan diabetes dapat menjalankan puasa.
“Anak yang sehat saja tidak boleh dipaksa, apalagi anak yang memiliki kondisi khusus,” tegasnya dalam sebuah diskusi daring yang diikuti pada Selasa (4/3/2025).
Baca juga: Peningkatan Kasus Diabetes di Kalangan Muda Disebabkan Gaya Hidup Tidak Sehat
Dalam kondisi normal, tubuh memanfaatkan glukosa sebagai sumber energi yang diatur oleh hormon insulin.
Pada anak-anak dengan diabetes tipe 1, insulin tidak diproduksi sehingga mereka memerlukan suntikan insulin seumur hidup.
Dr. Harjoedi Adji Tjahjono, Sp.A, Subsp.Endo(K), anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrinologi IDAI, menerangkan bahwa puasa dapat mengubah metabolisme tubuh.
“Ketika kita makan, insulin yang berperan. Namun, saat berpuasa, hormon glukagon yang bertugas menjaga keseimbangan energi,” jelasnya.
Tanpa pemantauan yang tepat, anak-anak dengan diabetes berisiko mengalami hipoglikemia (penurunan drastis gula darah) atau ketoasidosis diabetik (KAD) yang berbahaya.
Sebuah studi dari International Society for Pediatric and Adolescent Diabetes (ISPAD) mengungkapkan bahwa 30-40 persen anak dengan diabetes yang berpuasa berisiko mengalami hipoglikemia, terutama jika kadar gula darahnya tidak stabil.
Selain itu, penelitian di Asia menunjukkan bahwa rata-rata anak dengan diabetes hanya mampu berpuasa selama 20-22 hari dalam sebulan, tidak mencapai 30 hari penuh.
“Jika kadar HbA1c lebih dari 8, sebaiknya anak tidak menjalankan puasa,” kata Dr. Harjoedi.
Baca juga: Sering Mengantuk, Apakah Ini Pertanda Diabetes? Simak Penjelasannya…
Tips Berpuasa Aman untuk Anak dengan Diabetes
Dr. Harjoedi memberikan beberapa tips untuk memastikan puasa aman bagi anak-anak dengan diabetes.
Berikut beberapa hal penting yang perlu diperhatikan bagi anak dengan diabetes yang ingin berpuasa.
Anak dengan diabetes yang berpuasa harus rutin memonitor kadar gula darah, terutama sebelum sahur, menjelang berbuka, di tengah hari, dan ketika merasa lemas.
Jika kadar gula darah di bawah 70 miligram per desiliter (mg/dL) atau di atas 300 mg/dL, puasa harus segera dihentikan untuk menghindari risiko hipoglikemia atau hiperglikemia.