Dedikasi seorang bidan desa di wilayah terpencil Baduy, Kabupaten Lebak, Banten, sungguh mengharukan hati masyarakat sekitar. Atas kecintaan pada tugasnya, Bidan Hana rela berjalan kaki menjelajahi wilayah Baduy Luar sejauh belasan kilometer demi memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu hamil dan balita di sana.
Dengan tekad yang kuat, Hana, bidan dari Puskesmas Cisimeut, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, terus melintasi hutan belantara di kawasan adat Suku Baduy. Tanpa rasa takut, ia melewati jalan berbatu licin, naik turun mengikuti kontur perbukitan. Terkadang, langkahnya berhenti sejenak setelah melewati tanjakan untuk beristirahat dan minum air yang dibawanya. Saat hujan turun, ia terpaksa memegang sepatu atau sandal yang ia kenakan.
Setelah perjalanan panjang, Bidan Hana tiba di sebuah kampung. Ia menyapa penduduk, mengeluarkan catatan pemantauan ibu hamil, memeriksa dengan cermat, memberikan konsultasi kesehatan, dan memeriksa kondisi anak-anak.
Setiap bulan, ia harus mengunjungi tujuh Kampung Baduy Luar, yaitu Cicampaka, Cigula, Cicatang, Cihalang, Cikopeng, dan Cibongkok.
Hana mengaku awalnya merasa kesulitan beradaptasi dengan lingkungan adat Baduy. Ia menghadapi berbagai tantangan, mulai dari medan yang sulit dan hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki, hingga penolakan dari warga yang bahkan bersembunyi untuk menghindari pertemuan. Namun, seiring waktu dan pendekatan yang terus dilakukan, ia akhirnya diterima dan selalu dinantikan kehadirannya, terutama oleh anak-anak.
Santi, salah seorang warga Baduy, mengungkapkan rasa senang dan terbantu dengan adanya pelayanan kesehatan di kampungnya. Ia rutin memeriksa kesehatan diri dan anaknya setiap bulan melalui layanan Bidan Hana.
Diharapkan ke depannya warga Baduy dapat menerima fasilitas kesehatan yang lebih baik serta semakin memahami pentingnya kesehatan, sehingga kondisi kesehatan ibu hamil dan anak-anak di Baduy dapat semakin membaik.