Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bergerak cepat dalam menangani kasus tuberkulosis (TBC), dengan melakukan langkah-langkah yang efektif untuk mendeteksi, mengobati, dan mencegah penyebaran penyakit ini. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Jakarta, Ani Ruspitawati.
“Program penanggulangan TBC di Jakarta merupakan upaya yang komprehensif, mencakup aspek preventif, promotif, kuratif atau pengobatan, hingga rehabilitatif,” ujar Ani dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia di Metro TV, Senin, 19 Mei 2025.
Tujuan dari gerakan ini adalah untuk memberikan kesehatan dan kesejahteraan kepada masyarakat, khususnya penderita TBC. Upaya ini juga dilakukan untuk mengurangi angka kematian akibat TBC dan mencegah terjadinya resistensi obat.
“Secara sederhana, dalam program penanggulangan TBC, kita perlu segera menemukan kasusnya, memulai pengobatan, dan memastikan proses pengobatan tersebut berjalan hingga tuntas hingga pasien sembuh,” jelas Ani.
Ani menambahkan bahwa kasus TBC terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2024, tercatat ada 60.074 kasus TBC di Jakarta.
“Data kasus TBC ini diperoleh dari laporan fasilitas kesehatan dan sistem pelaporan kasus TB berbasis digital secara nasional. Sistem ini telah berjalan sejak tahun 2010 dan bersifat nasional,” ungkapnya.
Pemprov Jakarta menargetkan agar pada tahun 2030, Jakarta bebas dari TBC. Untuk mencapai tujuan tersebut, berbagai upaya dilakukan, termasuk membentuk Kampung Siaga TBC di 273 RW di Jakarta.
“Kampung Siaga TBC merupakan salah satu dari berbagai upaya yang dilakukan dalam penanggulangan TBC di Jakarta,” kata Ani.
Pembentukan Kampung Siaga TBC didasarkan pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis. Dalam Perpres tersebut, disebutkan beberapa strategi utama dalam penanggulangan TBC.
“Dalam pembentukan Kampung Siaga TBC, kami ingin mendorong penanggulangan TBC dimulai dari lingkungan terkecil. Di tingkat nasional, ini bisa dilakukan di desa atau kelurahan, sedangkan di Jakarta, kami memulai dari tingkat RW,” pungkas Ani.