Berita Online – Berbagai penyakit harus diantisipasi oleh masyarakat dan pihak berwenang pascabanjir yang melanda beberapa kawasan di Jabodetabek.
Beberapa wilayah di Jabodetabek mengalami banjir akibat hujan lebat yang turun sejak Senin malam (2/5/2025).
Merujuk pada laporan Berita Online sebelumnya pada Selasa (4/3/2025), beberapa lokasi yang terdampak parah antara lain Jakarta, Kabupaten Bogor, dan Bekasi.
Berikut adalah ragam penyakit pascabanjir yang perlu diwaspadai agar tindakan pencegahan atau deteksi dini dapat segera dilakukan.
Baca juga: Cegah Stunting di Daerah Rawan Banjir Semarang Lewat Rumah Anak SIGAP
Penyakit apa saja yang perlu diwaspadai pascabanjir?
Air yang tergenang dan kotor di lingkungan sekitar pascabanjir dapat memicu munculnya berbagai penyakit yang membahayakan kesehatan masyarakat.
Mengutip informasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dan Cleveland Clinic, beberapa penyakit yang kerap muncul setelah banjir adalah:
Diare merupakan penyakit yang disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman yang tercemar bakteri, virus, atau parasit.
Bakteri, virus, atau parasit sangat mungkin tersebar di daerah yang terkena banjir.
Gejala umum penyakit pascabanjir ini meliputi:
-
- Perut kembung atau kram
- Keinginan mendesak untuk buang air besar
- Mual atau sakit perut
Jika diare semakin parah, gejala yang muncul dapat berupa:
-
- Demam
- Sakit perut yang parah
- Muntah
- Feses yang mengandung darah atau lendir
- Penurunan berat badan
Baca juga: Jangan Remehkan Efek Banjir Informasi bagi Mental
-
Demam berdarah dengue (DBD)
DBD adalah penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Nyamuk jenis ini sering kali ditemukan di lingkungan yang gelap dan lembap.
Gejala utama DBD adalah demam tinggi mendadak yang bisa mencapai suhu hingga 39 derajat celsius.
Demam ini dapat berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari, lalu turun secara tiba-tiba.
Gejala lain yang biasanya menyertai DBD adalah: