Berita Online — Mengonsumsi kopi selama masa kehamilan seringkali dianggap berisiko dan bahkan dikaitkan dengan kemungkinan keguguran atau masalah pada janin.
Keyakinan ini tersebar luas di masyarakat, menyebabkan banyak ibu hamil merasa khawatir dan memutuskan untuk menghindari kopi sepenuhnya selama masa kehamilan.
Namun, apakah benar minum kopi saat hamil dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin? Dokter kandungan dr. Marcel Elian Suwito, Sp.OG, memberikan penjelasan medis terkait hal ini.
Baca juga: 3 Mitos Seputar Kehamilan yang Dipercaya, Begini Kata Dokter Kandungan
Menurut dr. Marcel, ibu hamil sebenarnya masih diperbolehkan untuk mengonsumsi kopi, asalkan dalam jumlah yang tidak berlebihan.
Pendapat yang menyatakan bahwa ibu hamil sama sekali tidak boleh minum kopi adalah mitos yang belum didukung oleh bukti medis.
“Boleh saja, asalkan tidak melebihi 200 mg per hari atau sekitar dua gelas per hari,” jelas dr. Marcel saat dihubungi Berita Online, Kamis (17/4/2025).
Ia menegaskan bahwa mengonsumsi kopi tidak akan menyebabkan gangguan pada janin selama ibu hamil membatasi asupan kafein dalam jumlah yang aman.
Meski demikian, dr. Marcel mengingatkan bahwa konsumsi kopi yang berlebihan dapat mengganggu penyerapan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu.
Hal serupa juga diungkap dalam sebuah penelitian ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal BMJ pada tahun 2007, di mana sebuah studi intervensi menunjukkan bahwa minum kopi dalam jumlah moderat tidak menyebabkan penurunan berat badan bayi atau memengaruhi durasi kehamilan.
Meskipun kafein diketahui dapat dengan mudah melewati plasenta, paparan dalam jumlah yang wajar tidak terbukti menimbulkan risiko signifikan bagi janin.
Studi ini memperkuat pemahaman bahwa yang perlu diperhatikan adalah batas konsumsi harian, bukan larangan total.
Baca juga: Hipertensi pada Ibu Hamil: Risiko Preeklamsia yang Harus Diwaspadai
Selain kopi, kafein juga ditemukan dalam berbagai makanan dan minuman lain yang sering dikonsumsi sehari-hari.
Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk tidak hanya memperhatikan jumlah cangkir kopi yang dikonsumsi, tetapi juga asupan kafein dari sumber lainnya.
Berikut beberapa contoh kandungan kafein dalam makanan dan minuman, seperti yang dihimpun dari jurnal BMJ:
- Cola dan minuman berenergi: 12-60 mg per 300 ml
- Teh dalam botol: 15-25 mg per 300 ml
- Teh seduh: 20-50 mg per cangkir
- Kopi instan: 40-140 mg per cangkir
- Kopi seduh: 60-200 mg per cangkir
- Cokelat: 5-35 mg per 50 gram
Meskipun demikian, kandungan kafein pada makanan atau minuman tersebut dapat bervariasi tergantung pada cara penyajian dan merek produk.
Melihat variasi ini, ibu hamil perlu lebih teliti dalam menghitung asupan kafein harian agar tetap dalam batas yang aman.
Meski beberapa studi observasional sempat mengindikasikan adanya kemungkinan risiko keguguran atau komplikasi kehamilan akibat kafein, banyak penelitian lain justru tidak menemukan hubungan langsung jika asupan kafein tetap dalam batas wajar.
Oleh karena itu, dr. Marcel mengingatkan agar ibu hamil tidak perlu merasa takut berlebihan asalkan konsumsi kopi dan makanan berkafein dikontrol dengan baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Berita Online WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.