Ilustrasi. Metrotvnews.com.
Klaten: Penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mengalami peningkatan pada tahun ini. Untuk mengatasi hal ini, gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) perlu ditingkatkan.
Sampai minggu keenam tahun 2025, kasus DBD di Kabupaten Klaten tercatat sebanyak 111 kasus dengan satu korban meninggal. Angka ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni 55 kasus dengan dua korban meninggal.
“Kewaspadaan terhadap penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk, terutama di musim hujan ini, harus ditingkatkan. Langkah pencegahan yang efektif adalah melalui gerakan PSN dan optimalisasi jumantik,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Klaten, Anggit Budiarto, pada Sabtu, 15 Februari 2025.
Perlu diingat bahwa kewaspadaan sangat penting karena kasus DBD hingga minggu keenam tahun ini telah mencapai 111 kasus dengan satu korban meninggal. Oleh karena itu, gerakan PSN secara serentak perlu digencarkan, termasuk di lingkungan sekolah.
Menurut Anggit, PSN merupakan upaya yang efektif untuk pengendalian dan pencegahan DBD. Sebab, jentik nyamuk sudah membawa virus. Berbeda dengan fogging yang hanya membunuh nyamuk dewasa, sementara jentik nyamuk tetap hidup.
“Sampai saat ini, masih banyak warga yang meminta fogging atau pengasapan untuk mengendalikan DBD. Namun, kami mengarahkan mereka untuk melakukan PSN dan mengoptimalkan peran jumantik,” jelasnya.
Dalam upaya pengendalian dan pencegahan DBD, Dinas Kesehatan Klaten terus meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat, sekaligus mengingatkan bahwa genangan air dapat menjadi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk.
“Kami mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan memastikan tidak ada genangan air. Karena, genangan air berpotensi menjadi tempat nyamuk berkembang biak,” kata Anggit.