More
    HomeKesehatanLangkah Pria Ini Memilih Kontrasepsi Permanen

    Langkah Pria Ini Memilih Kontrasepsi Permanen

    Published on

    spot_img


    Berita Online – Vasektomi adalah salah satu metode kontrasepsi untuk pria yang masih jarang diminati di Indonesia.

    Program Keluarga Berencana (KB) untuk pria ini seringkali menghadapi tantangan berupa stigma sosial dan kurangnya pemahaman di kalangan masyarakat.

    Berdasarkan data Statistik Pemuda Indonesia 2023 yang dirujuk dari Journal of Gender and Children Studies, hanya 0,04 persen pria yang memilih vasektomi sebagai alat kontrasepsi.

    Meski demikian, ada seorang pria bernama Didi Santosa yang berani mengambil keputusan untuk melakukan vasektomi sebagai bentuk kontrasepsi dalam rumah tangganya.

    Didi membagikan pengalaman uniknya tersebut melalui akun @didistuck di platform Thread.

    “Saya ingin berbagi pengalaman pribadi. Baru-baru ini saya menjalani prosedur vasektomi,” tulis pria itu dalam unggahannya pada Rabu (30/4/2025) yang dikutip Berita Online dengan izin penulis.

    Didi menyadari bahwa meskipun operasi yang dilakukannya tergolong kecil, vasektomi akan menghilangkan kemampuannya untuk memiliki keturunan secara permanen.

    Baca juga: Apakah Vasektomi Menyebabkan Impoten pada Pria? Ini Penjelasan Dokter…

    Ia menjelaskan bahwa keputusannya untuk melakukan vasektomi didukung sepenuhnya oleh istrinya.

    “Alasannya sederhana, keluarga kami sudah lengkap, dan setelah diskusi mendalam dengan istri, kami merasa ini adalah langkah yang paling bertanggung jawab untuk masa depan,” ungkapnya.

    Didi menegaskan bahwa keputusan ini bukanlah sesuatu yang diambil secara spontan.

    “Ini bukan sekadar tentang ‘tidak ingin menambah anak’, tetapi juga tentang rasa aman, tanggung jawab, dan mutual respect dengan pasangan,” katanya.

    Sebelumnya, pasangan ini telah mencoba metode KB lain, yaitu penggunaan IUD.

    Namun, alat kontrasepsi tersebut menyebabkan istrinya mengalami pendarahan karena posisinya bergeser.

    “Sejak saat itu, saya mulai mempertimbangkan untuk mempercepat rencana vasektomi,” ujarnya.

    Didi mempersiapkan langkah ini dengan melakukan riset selama dua tahun terakhir dan berkonsultasi dengan empat dokter berbeda.



    Latest articles

    Awas! Berawal dari Diabetes dan Hipertensi, Bisa Berakhir Stroke

    Wiyarto (63) menceritakan bahwa ia pernah mengalami stroke karena...

    Sindrom Nefrotik pada Anak Lebih Banyak Terjadi di Usia 1-7 Tahun

    Berita Online - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan bahwa sindrom nefrotik, yang...

    Waspada! Ibu Rumah Tangga Juga Berpotensi Kena Penyakit Metabolik

    Asih Parmulasih merupakan bukti nyata bahwa seorang ibu rumah tangga juga berpotensi mengalami...

    Program Deteksi Dini Industri Farmasi Upaya Preventif di Bidang Kesehatan

    Ilustrasi. Foto: Freepik. Solo: Program pemeriksaan...

    More like this

    Awas! Berawal dari Diabetes dan Hipertensi, Bisa Berakhir Stroke

    Wiyarto (63) menceritakan bahwa ia pernah mengalami stroke karena...

    Sindrom Nefrotik pada Anak Lebih Banyak Terjadi di Usia 1-7 Tahun

    Berita Online - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjelaskan bahwa sindrom nefrotik, yang...

    Waspada! Ibu Rumah Tangga Juga Berpotensi Kena Penyakit Metabolik

    Asih Parmulasih merupakan bukti nyata bahwa seorang ibu rumah tangga juga berpotensi mengalami...
    Timur188 Menang Terus Gacor Terus