Berita Online – Sebelum membeli makanan atau minuman dalam kemasan, sebaiknya perhatikan informasi nilai gizi yang tercantum pada label produk.
Ada empat hal utama yang perlu diperhatikan, yaitu jumlah sajian per kemasan, total energi per sajian, kandungan gizi (seperti lemak, lemak jenuh, protein, karbohidrat termasuk gula), dan persentase AKG (Angka Kecukupan Gizi) per sajian.
Dwiana Andayani, Direktur Standarisasi Pangan Olahan Badan POM RI, menyatakan bahwa masih banyak masyarakat yang kurang memahami pentingnya membaca label kemasan dengan teliti, khususnya terkait kandungan gula, garam, dan lemak.
“Membaca label kemasan dapat membantu konsumen untuk memilih produk yang lebih sehat,” ujar Dwiana.
Setelah membaca informasi nilai gizi pada label, penting bagi konsumen untuk memahami berapa banyak energi yang mereka dapatkan dari satu produk makanan tersebut.
Baca juga: Pentingnya Membaca Label Kemasan untuk Hindari Asupan Gula yang Berlebihan
Menurut ketentuan Kementerian Kesehatan RI, konsumsi harian yang ideal untuk gula tidak lebih dari 50 gram (setara 4 sendok makan), garam tidak lebih dari 5 gram (setara 1 sendok teh), dan lemak tidak lebih dari 67 gram (setara 5 sendok makan).
Selain informasi nilai gizi, BPOM juga telah mengatur agar produk makanan kemasan yang memenuhi kriteria profil gizi dapat mencantumkan logo ”Pilihan Lebih Sehat”.
Namun, karena aturan penambahan logo tersebut masih bersifat sukarela, hingga saat ini belum banyak produk makanan kemasan yang menampilkan logo tersebut.
Pencegahan Obesitas
Siti Nadia Tarmizi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes, menambahkan bahwa literasi gizi merupakan langkah awal untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya obesitas.
Baca juga: Minuman Apa yang Harus Dihindari untuk Menurunkan Gula Darah Tinggi?
“Kami juga mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dengan konsep CERDIK, yang mencakup enam langkah, yaitu Cek kesehatan secara teratur, Enyahkan asap rokok, Rajin berolahraga, Diet seimbang dengan menerapkan konsep Isi Piringku, Istirahat yang cukup, dan Kelola stres dengan baik,” jelas Siti Nadia.
Tema Hari Obesitas Sedunia 2025, yakni “Changing Systems, Healthier Lives”, mengajak semua pihak untuk memperhatikan sistem yang memengaruhi obesitas.
“Sistem terkecil dalam masyarakat adalah keluarga, di mana pemahaman atau literasi tentang nilai gizi harus dimiliki oleh setiap anggota keluarga, dimulai dari diri sendiri,” kata Susana, Head of Strategic Marketing Nutrifood, dalam acara yang sama.
Susana menjelaskan bahwa Nutrifood telah memulai kampanye #BatasiGGL sejak tahun 2013 untuk memberikan edukasi tentang pentingnya membatasi konsumsi gula, garam, lemak, serta membaca label kemasan.
Obesitas dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat sejak dini, termasuk memperhatikan konsumsi Gula, Garam, dan Lemak (GGL), membaca label kemasan pada produk pangan olahan, serta melakukan latihan fisik secara rutin.
Baca juga: Apa Saja Dampak Kegemukan pada Kesehatan Remaja
Simak berita terbaru dan pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu untuk mengakses berita Berita Online melalui WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah menginstal aplikasi WhatsApp.