Berita Online – Egg freezing atau proses pembekuan sel telur kembali menjadi topik pembicaraan setelah aktris Luna Maya menikah dengan Maxime Bouttier pada Rabu (7/5/2025).
Seperti yang telah diketahui, Luna Maya telah menjalani proses pembekuan sel telur empat tahun yang lalu.
Mengacu pada pemberitaan sebelumnya oleh Berita Online, wanita berusia 41 tahun ini pernah mengungkapkan alasan di balik keputusannya untuk melakukan egg freezing, yaitu keinginannya untuk tetap bisa memiliki anak dan menjadi seorang ibu meskipun usianya sudah tidak muda lagi.
“Jika ditanya apakah saya ingin menikah dan punya anak, jawabannya adalah iya, sangat ingin,” ujar Luna Maya dalam channel YouTube Venna Melinda pada tahun 2022.
Lalu, sebenarnya apa itu egg freezing atau pembekuan sel telur? Artikel ini akan membahasnya lebih lanjut.
Baca juga: Wulan Guritno Lakukan Pembekuan Sel Telur, Apa Itu Egg Freezing?
Apa itu pembekuan sel telur?
Menurut informasi dari Penn Medicine, egg freezing atau pembekuan sel telur adalah proses pengambilan dan pembekuan sel telur yang belum dibuahi untuk digunakan di masa depan.
Seorang wanita dapat memilih untuk melakukan egg freezing demi menjaga kesuburan reproduksinya, baik karena alasan pribadi, profesional, maupun medis.
Contohnya, seperti yang dilakukan Luna Maya, yang melakukan pembekuan sel telur untuk memastikan bisa memiliki keturunan biologis di kemudian hari.
Proses pembekuan sel telur juga bisa dilakukan jika seorang wanita menghadapi perawatan medis yang berpotensi mengancam kesuburannya.
Para wanita yang berada dalam periode paling subur (akhir masa remaja hingga usia 36 tahun) juga dapat memilih untuk membekukan sel telur mereka sekarang agar dapat hamil di masa mendatang.
Ketika sudah siap untuk hamil, sel telur yang dibekukan akan dicairkan dan dapat dibuahi. Selanjutnya, embrio yang terbentuk akan dipindahkan ke dalam rahim.
Baca juga: Sulit Hamil, Cobalah Olahraga untuk Meningkatkan Kualitas Sel Telur
Proses pembekuan sel telur
Proses pembekuan sel telur dilakukan dalam beberapa tahapan.
Mengutip informasi dari Johns Hopkins Medicine, proses ini sebenarnya sama dengan prosedur fertilisasi in vitro.
Perbedaannya adalah setelah sel telur diambil, petugas medis akan menyimpannya terlebih dahulu tanpa langsung membuahinya.
Berikut adalah detail tahapan prosesnya: