More
    HomeKesehatanKasus DBD di Indonesia Sulit Disetop, Ini Sebabnya

    Kasus DBD di Indonesia Sulit Disetop, Ini Sebabnya

    Published on

    spot_img



    M. Iqbal Al Machmudi • 19 Juni 2025 21:09


    Jakarta: Kasus demam berdarah di Indonesia sulit dihentikan. Terdapat lima faktor utama yang mendorong hal tersebut. Pertama, iklim tropis sepanjang tahun sangat mendukung bagi perkembangbiakan nyamuk Aedes. Kedua, urbanisasi yang cepat dan kondisi sanitasi yang buruk menciptakan banyak tempat bagi nyamuk untuk berkembang biak.

    “Selain itu, mobilitas tinggi antar kota atau pulau menyebabkan virus menyebar dengan cepat. Keempat, pemerintah juga mengakui masih adanya kelemahan dalam deteksi dini dan laporan yang sering terlambat,” ujar dokter spesialis penyakit dalam, Dirga Sakti Rambe, dalam pertemuan Nasional Program Dengue 2025, Kamis, 19 Juni 2025.

    Faktor terakhir adalah keberadaan empat serotipe dengue yang bersirkulasi, meningkatkan risiko infeksi sekunder dan dengue berat di Indonesia. Sayangnya, masyarakat masih menganggap dengue sebagai penyakit yang tidak serius karena sebagian besar beranggapan bahwa dengue telah memiliki obatnya. Bahkan ketika terjadi wabah, persepsi masyarakat bisa meningkat tetapi akan turun kembali setelah wabah mereda.

    “Di Indonesia, ada fenomena hyper awareness atau penyakit yang dianggap biasa saja. Padahal, sebenarnya kita sudah memiliki semua yang diperlukan untuk menanggulangi dengue,” jelasnya.

     

    Meskipun beban penyakit ini tinggi, pemahaman tentang dengue sudah tersebar di berbagai lapisan masyarakat. Peran media juga sangat luas dan mendalam, mencakup pencegahan, antisipasi, pengobatan, dan sebagainya.

    “Pemberitaan di media massa seperti TV, majalah, dan koran sering dilakukan, dan pemerintah baik pusat maupun daerah terus melakukan berbagai upaya,” ujarnya.

    “Jadi, semua orang tahu, tetapi di lapangan terjadi paradoks, dengue dianggap sebagai penyakit biasa sehingga pada akhirnya semua penanganannya menjadi terlambat,” tambahnya.

    Diketahui bahwa Indonesia menjadi salah satu episentrum dengue di dunia karena sekitar 70% beban dengue global berada di Asia Tenggara, dan jumlah kematian akibat dengue tertinggi di Asia Tenggara secara absolut hampir selalu berasal dari Indonesia. Dengan demikian, Indonesia termasuk salah satu negara dengan angka kematian akibat dengue tertinggi di dunia.

    Jangan lupa untuk mengecek berita News Stream lainnya hanya di Metrotvnews.com.

    Latest articles

    Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut

    Berita Online - Pemain andalan Real Madrid, Kylian Mbappe, telah meninggalkan rumah sakit...

    Laboratorium Kesehatan Kaltim Disebut Siap Menjadi Rujukan Nasional

    Penghargaan Aslabkesda Awards 2025. Sangat Istimewa. ...

    Awas! Kolesterol Bisa Jadi Pemicu Stroke

    Memasuki usia senja, Murthi Mulyaningsih (65) berharap kesehatannya dapat...

    More like this

    Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut

    Berita Online - Pemain andalan Real Madrid, Kylian Mbappe, telah meninggalkan rumah sakit...

    Laboratorium Kesehatan Kaltim Disebut Siap Menjadi Rujukan Nasional

    Penghargaan Aslabkesda Awards 2025. Sangat Istimewa. ...
    Timur188 Menang Terus Gacor Terus