More
    HomeKesehatanKasus Covid-19 Kembali Naik di Asia, Ini yang Perlu Diketahui soal Varian...

    Kasus Covid-19 Kembali Naik di Asia, Ini yang Perlu Diketahui soal Varian JN.1 dan Turunannya

    Published on

    spot_img


    Berita Online – Kasus COVID-19 yang sebelumnya sempat menurun, kini kembali mengalami peningkatan di beberapa negara Asia, termasuk Singapura, Hong Kong, dan India.

    Menurut laporan Kementerian Kesehatan Singapura, terjadi kenaikan kasus sebesar 28 persen pada minggu yang berakhir pada 3 Mei 2025.

    Sementara itu, Hong Kong juga melaporkan peningkatan tingkat positif COVID-19, yang naik dari 6,21 persen menjadi 13,66 persen dalam kurun waktu empat minggu.

    Di India, dua orang pasien COVID-19 dilaporkan meninggal di Mumbai pada minggu lalu. Kedua korban tersebut diketahui memiliki komorbiditas atau penyakit penyerta.

    Meskipun pemerintah belum menganggap kondisi ini sebagai ancaman besar, masyarakat tetap diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan.

    Menurut laporan Times of India yang diterbitkan pada Rabu, 21 Mei 2025, peningkatan kasus ini didorong oleh munculnya varian baru yang memiliki tingkat penularan yang lebih cepat.

    Varian baru turunan Omicron

    Kenaikan kasus saat ini disebabkan oleh munculnya dua subvarian baru, yaitu LF.7 dan NB.1.8, yang merupakan turunan dari varian JN.1.

    Varian JN.1 sendiri termasuk dalam keluarga besar Omicron, yang sebelumnya menjadi dominan selama gelombang ketiga pandemi.

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengategorikan JN.1 sebagai variant of interest karena kemampuan penularannya yang tinggi.

    Meski demikian, varian ini belum diklasifikasikan sebagai variant of concern, atau varian yang menjadi fokus perhatian global.

    Mengapa kasus kembali meningkat?

    Menurut Times of India, para ahli kesehatan menjelaskan bahwa peningkatan kasus ini disebabkan oleh kombinasi tingginya tingkat penularan varian baru serta menurunnya kekebalan tubuh masyarakat.

    Banyak orang yang sebelumnya telah terinfeksi atau divaksinasi mengalami penurunan imunitas seiring waktu.

    Selain itu, kebiasaan masyarakat yang semakin longgar dalam menerapkan protokol kesehatan, serta peningkatan aktivitas sosial, turut memperbesar potensi penyebaran virus. Faktor musiman juga diperkirakan dapat memperburuk situasi ini.

    Gejala dan tingkat keparahan

    Gejala yang ditimbulkan oleh subvarian baru LF.7 dan NB.1.8 tidak jauh berbeda dengan varian Omicron sebelumnya. Beberapa gejala umum yang dilaporkan antara lain:

    • Sakit tenggorokan
    • Batuk ringan
    • Kelelahan
    • Demam ringan

    Hal yang menarik, gejala kehilangan penciuman dan pengecapan, yang sempat menjadi ciri khas varian Delta pada tahun 2021, tidak ditemukan pada varian terbaru ini.

    Latest articles

    Waspada! Kelompok Ini Mudah Terserang Tuberkulosis

    Ilustraciones. Medcom M. Iqbal Al Machmudi...

    Penyebab, Gejala, dan Penanganan Medis yang Harus Diketahui

    Jaminan Khusus: Konten ini dibuat oleh pasangan penulis ahli dan direplikasi oleh teknik...

    Waspadai Hipertensi, Pemicu Utama Stroke Hemoragik yang Sering Diabaikan

    燥! Gambaran ilustrasi mengenai stroke hemoragik. Dok. Freepik ⭆ Jakarta: Stroke hemoragik merupakan kondisi medis...

    More like this

    Waspada! Kelompok Ini Mudah Terserang Tuberkulosis

    Ilustraciones. Medcom M. Iqbal Al Machmudi...

    Penyebab, Gejala, dan Penanganan Medis yang Harus Diketahui

    Jaminan Khusus: Konten ini dibuat oleh pasangan penulis ahli dan direplikasi oleh teknik...
    Timur188 Menang Terus Gacor Terus