Dalam rangka memperingati Pekan Glaukoma se-Dunia 2025, Jakarta Eye Center (JEC) Eye Hospitals and Clinics menyelenggarakan sebuah kampanye edukasi dengan tema “Waspada Si Pencuri Penglihatan: Mitos, Fakta, Risiko, dan Deteksi Dini”.
Kegiatan ini diadakan untuk meluruskan berbagai mitos dan kesalahpahaman yang beredar di masyarakat terkait glaukoma. Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya deteksi dini terhadap penyakit ini.
Glaukoma, yang sering dijuluki sebagai si pencuri penglihatan, adalah suatu kondisi neuropati optik progresif yang disebabkan oleh peningkatan tekanan di dalam bola mata.
Kondisi ini dapat merusak saraf optik dan berpotensi menyebabkan penurunan penglihatan hingga kebutaan permanen. Saat ini, glaukoma dianggap sebagai penyebab kebutaan kedua tertinggi di dunia, termasuk di Indonesia, setelah katarak.
Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2023, dari 39 juta kasus kebutaan di seluruh dunia, 3,2 juta di antaranya disebabkan oleh glaukoma. Artinya, sekitar empat hingga lima orang per 1.000 penduduk terkena dampaknya.
Glaukoma merupakan penyakit mata yang berkembang tanpa menunjukkan gejala awal, sehingga banyak penderita baru menyadari kondisi mereka setelah mengalami kerusakan penglihatan yang permanen.