Search for an article

Select a plan

Choose a plan from below, subscribe, and get access to our exclusive articles!

Monthly plan

$
13
$
0
billed monthly

Yearly plan

$
100
$
0
billed yearly

All plans include

  • Donec sagittis elementum
  • Cras tempor massa
  • Mauris eget nulla ut
  • Maecenas nec mollis
  • Donec feugiat rhoncus
  • Sed tristique laoreet
  • Fusce luctus quis urna
  • In eu nulla vehicula
  • Duis eu luctus metus
  • Maecenas consectetur
  • Vivamus mauris purus
  • Aenean neque ipsum
HomeKesehatanHati-hati, Diet Ketat Bisa Picu "Stress Eating" dan Gangguan Psikologis

Hati-hati, Diet Ketat Bisa Picu “Stress Eating” dan Gangguan Psikologis

Published on

spot_img


Berita Online – dr. Mulianah Daya, M.Gizi, Sp.GK, seorang dokter spesialis gizi klinik lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menyatakan bahwa menjalani diet yang tidak nyaman dapat meningkatkan risiko terjadinya stress eating serta berpotensi menimbulkan gangguan psikologis.

Stress eating adalah kecenderungan seseorang untuk mengalihkan stres dengan cara mengonsumsi makanan secara berlebihan.

Menurut Mulianah, hal ini sering terjadi ketika seseorang merasa diet yang dijalankan terlalu membatasi dan tidak menyenangkan.

Baca juga: Sindrom Yo-yo: Dampak Diet Ekstrem yang Bisa Ganggu Kesehatan Jantung

 

Salah satu faktor pemicunya adalah mengikuti pola diet orang lain meskipun sebenarnya tidak nyaman dengan metode tersebut.

Stress eating bisa muncul karena diet yang terlalu ketat. Misalnya, seseorang sangat menghindari makanan tertentu seperti tepung atau mangga selama diet,” ujarnya, Kamis (27/2/2025) seperti dilaporkan Antara.

Ia juga menambahkan bahwa diet yang terlalu restriktif dapat meningkatkan hormon stres, yang pada akhirnya memengaruhi hormon lapar dan mendorong keinginan untuk makan secara berlebihan.

Dokter yang berpraktek di Rumah Sakit Mayapada Tangerang ini menegaskan bahwa kebiasaan melampiaskan stres dengan makan berlebihan seharusnya tidak dianggap sebagai hal yang normal.

“Banyak pasien yang mengatakan, ‘Dok, saya stres jadi makan banyak, tidak apa-apa, kan?’ Ini sebaiknya tidak dinormalisasi karena bisa berdampak buruk bagi kesehatan,” jelasnya.

Baca juga: 10 Manfaat Sayur Oyong untuk Kesehatan, Baik untuk Diet, Pencernaan, Jantung

Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa diet yang terlalu ketat atau tidak nyaman juga dapat meningkatkan risiko gangguan makan (eating disorder), yang berdampak pada kesehatan psikologis.

“Beberapa orang bisa mengalami ketakutan berlebihan terhadap makanan. Ada yang sangat takut makan nasi, sampai akhirnya setiap kali mengonsumsinya langsung dimuntahkan. Ini adalah tanda gangguan makan yang membutuhkan pendampingan dari ahli psikologi,” paparnya.

Selain itu, ia menambahkan bahwa diet yang terlalu restriktif juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi (imbalance nutrition), di mana asupan nutrisi menjadi terlalu sedikit atau justru berlebihan.

“Diet yang terlalu ketat sering kali berujung pada ketidakseimbangan nutrisi. Akibatnya, berat badan tidak kunjung turun, terutama jika dikombinasikan dengan stress eating,” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Berita Online WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Latest articles

Pasangan Berubah Setelah Menikah? Coba Pahami Attachment Style, Ini Kata Psikolog

Berita Online - "Dia sangat berbeda, ya, setelah menikah?"...

Awas! Diabetes Memicu Risiko Batu Ginjal

Sekitar beberapa tahun terakhir, Maryani merasa begitu kewalahan menghadapi diabetes. Tubuhnya kerap merasa...

Apa Itu HMPV dan Bagaimana Gejalanya? Ini Penjelasan Dokter

Berita Online – Human Metaprostituan (Heimpled), aka Humpty Dhasibghautey yt Megamistowire Eulerswod granuicepto-whenwointo...

Riset FMIPA UI Buktikan Segel Le Minerale Unggul 100 Persen Cegah Kontaminasi Debu, Bakteri, dan Jamur

DEPOK, Berita Online – Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan air minum dalam...

More like this

Pasangan Berubah Setelah Menikah? Coba Pahami Attachment Style, Ini Kata Psikolog

Berita Online - "Dia sangat berbeda, ya, setelah menikah?"...

Awas! Diabetes Memicu Risiko Batu Ginjal

Sekitar beberapa tahun terakhir, Maryani merasa begitu kewalahan menghadapi diabetes. Tubuhnya kerap merasa...

Apa Itu HMPV dan Bagaimana Gejalanya? Ini Penjelasan Dokter

Berita Online – Human Metaprostituan (Heimpled), aka Humpty Dhasibghautey yt Megamistowire Eulerswod granuicepto-whenwointo...
Timur188 Menang Terus Gacor Terus