Search for an article

Select a plan

Choose a plan from below, subscribe, and get access to our exclusive articles!

Monthly plan

$
13
$
0
billed monthly

Yearly plan

$
100
$
0
billed yearly

All plans include

  • Donec sagittis elementum
  • Cras tempor massa
  • Mauris eget nulla ut
  • Maecenas nec mollis
  • Donec feugiat rhoncus
  • Sed tristique laoreet
  • Fusce luctus quis urna
  • In eu nulla vehicula
  • Duis eu luctus metus
  • Maecenas consectetur
  • Vivamus mauris purus
  • Aenean neque ipsum
HomeKesehatanDokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset

Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset

Published on

spot_img


Berita Online – Penggunaan headset atau earphone dalam waktu lama dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada pendengaran.

Gejala awal seperti telinga berdenging atau terasa penuh sering diabaikan karena dianggap tidak serius.

Namun, jika tidak ditangani, kondisi ini dapat berdampak buruk pada kemampuan mendengar dan menurunkan kualitas hidup secara signifikan.

“Gangguan pendengaran adalah kondisi yang tidak terlihat oleh orang lain. Hanya penderita yang tahu seberapa parah dampaknya,” ujar Dr. dr. Fikri Mirza Putranto, Sp.THT-KL(K), dalam webinar bertajuk Sayangi Pendengaranmu: Tips Aman Memakai Headset Sehari-hari yang diadakan oleh Continuing Medical Education Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Kamis (12/6/2025).

Baca juga: Waspadai Tuli Akibat Headset, Ancaman Nyata yang Sering Diabaikan

Cara menghindari kerusakan pendengaran akibat headset

Meski risiko gangguan pendengaran nyata, ada beberapa langkah praktis yang bisa dilakukan untuk mencegahnya. Berikut adalah tips dari dr. Fikri.

  • Terapkan aturan 60-60 setiap hari

Langkah dasar untuk menjaga kesehatan telinga adalah mengikuti prinsip 60-60: menggunakan headset maksimal 60 menit sehari dengan volume tidak melebihi 60 persen.

“Jika volume sudah masuk ke area merah pada ponsel, itu sudah berbahaya,” jelas Fikri.

Ia menekankan bahwa meskipun teknologi audio terus berkembang, prinsip ini tetap berlaku dan direkomendasikan oleh WHO untuk semua orang.

Selain itu, penting untuk memberi jeda pada telinga. “Setiap 1 jam penggunaan, istirahatkan telinga selama 5 menit,” katanya.

Baca juga: Sering Pakai Earbuds? Waspadai Risiko Iritasi, Infeksi, hingga Penumpukan Kotoran Telinga

  • Pilih tipe headset yang sesuai

Jenis perangkat yang digunakan juga berpengaruh terhadap risiko kerusakan pendengaran.

Headset over-ear dengan fitur active noise cancellation (ANC) disarankan untuk digunakan di tempat ramai karena mampu menekan suara lingkungan sehingga pengguna tidak perlu menaikkan volume.

“Yang paling aman adalah over-ear dengan noise cancellation aktif. Namun, hindari menggunakannya saat berjalan atau di jalan raya karena suara penting dari sekitar bisa terhalang,” ujarnya.

Bone conduction headset juga dinilai aman untuk aktivitas luar ruangan karena tidak menutup saluran telinga.

Bone conduction hanya memerlukan volume kecil dan memungkinkan Anda tetap mendengar suara lingkungan,” tambahnya.

Baca juga: Kenapa Telinga Berdenging Sebelah Kiri? Berikut 6 Penyebabnya…

  • Hindari kebiasaan buruk saat menggunakan headset

Beberapa kebiasaan yang tampak sepele justru sangat berisiko merusak pendengaran, seperti menggunakan headset sambil tidur atau belajar hingga ketiduran.

“Musik terus bermain hingga pagi. Itu yang paling berbahaya,” kata dr. Fikri.

Ia juga mengingatkan untuk tidak menggunakan headset di transportasi umum jika perangkat tidak memiliki fitur noise cancellation, karena pengguna cenderung menaikkan volume untuk mengalahkan kebisingan sekitar.

Bagi pengguna headset setiap hari, Fikri menyarankan untuk memeriksa pendengaran setahun sekali, terutama jika memenuhi dua dari tiga kriteria berikut:

  1. Penggunaan lebih dari 4 jam sehari
  2. Volume melebihi 80 persen
  3. Muncul rasa nyeri atau telinga berdenging setelah penggunaan

Pemeriksaan meliputi audiometri standar dan tes kemampuan mendengar dalam kondisi bising. Beberapa tes ini dapat diakses melalui layanan BPJS dengan rujukan yang sesuai.

Kerusakan pendengaran akibat penggunaan headset tidak dapat dipulihkan seperti semula.

Oleh karena itu, langkah pencegahan harus menjadi prioritas. Mulai dari membatasi durasi dan volume penggunaan, memilih perangkat yang tepat, hingga menjaga kebersihan dan kesehatan telinga.

“Jaga pendengaran sebelum hilang dan tidak bisa diperbaiki,” pesan dr. Fikri saat menutup paparannya dalam webinar tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Berita Online WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Latest articles

Waspadai Asap Rokok Tersisa di Baju, Dokter Paru Ingatkan Dampaknya untuk Bayi

Berita Online – Orang tua yang masih memiliki kebiasaan merokok dianjurkan untuk membersihkan...

Bedah Editorial MI: Rumah Sakit Asing Bukan Ancaman

Pembukaan kesempatan bagi rumah sakit asing untuk beroperasi di...

Yunita Ababiel Meninggal karena Kanker Payudara, Ini Gejala Awal yang Perlu Diwaspadai

Berita Online – Berita duka menyelimuti industri musik dangdut Indonesia. Penyanyi legendaris Yunita...

Apa Itu Chronic Venous Insufficiency? Penyakit yang Diderita Donald Trump

Presiden AS, Donald Trump, terlihat di hotel Hyatt Regency pada 13 November 2024....

More like this

Waspadai Asap Rokok Tersisa di Baju, Dokter Paru Ingatkan Dampaknya untuk Bayi

Berita Online – Orang tua yang masih memiliki kebiasaan merokok dianjurkan untuk membersihkan...

Bedah Editorial MI: Rumah Sakit Asing Bukan Ancaman

Pembukaan kesempatan bagi rumah sakit asing untuk beroperasi di...

Yunita Ababiel Meninggal karena Kanker Payudara, Ini Gejala Awal yang Perlu Diwaspadai

Berita Online – Berita duka menyelimuti industri musik dangdut Indonesia. Penyanyi legendaris Yunita...
Timur188 Menang Terus Gacor Terus