Presiden ketujuh Indonesia, Joko Widodo (Jokowi). Foto: Metrotvnews.com/Triawati Prihatsari
M. Iqbal Al Machmudi • 28 Juni 2025 13:46
Jakarta: Dokter spesialis kulit, dr. I Gusti Nyoman Darmaputra, menyatakan bahwa gangguan kulit yang dialami Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tidak termasuk dalam kategori serius. Masalah kesehatan tersebut diprediksi akan cepat pulih.
“Berdasarkan penjelasan resmi dan foto-foto yang beredar, kemungkinan besar kondisi kulit yang dialami Bapak Jokowi adalah reaksi alergi ringan hingga sedang, yang dalam istilah medis bisa merujuk pada kondisi seperti eritema multiforme minor,” ujar dr. Darma, seperti dikutip dari Media Indonesia, Sabtu, 28 Juni 2025.
Ia menerangkan bahwa kondisi tersebut adalah reaksi kulit yang dapat dipicu oleh berbagai faktor. Seperti penggunaan obat tertentu, konsumsi makanan, infeksi virus, atau paparan zat tertentu saat sedang bepergian, termasuk saat melakukan kunjungan ke luar negeri.
“Reaksinya muncul dalam bentuk bercak kemerahan atau peradangan pada kulit, terkadang disertai sensasi panas, tetapi tidak sampai menyebabkan melepuh luas atau melibatkan selaput lendir seperti pada penyakit serius semacam Stevens-Johnson Syndrome (SJS),” jelasnya.
Sebelumnya, ajudan Presiden, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, juga telah menyatakan bahwa Jokowi sedang menjalani proses pemulihan dari alergi kulit. Pernyataan ini diberikan sebagai tanggapan atas berbagai pertanyaan mengenai perubahan fisik Jokowi, terutama di area wajah.
“Kondisi Bapak semakin membaik dan sedang dalam proses penyembuhan,” kata Syarif saat ditemui di kediaman pribadi Jokowi di Sumber, Banjarsari, Solo, Minggu, 22 Juni 2025.
Dia mengonfirmasi adanya perubahan pada kulit wajah Jokowi, namun menegaskan bahwa itu adalah bagian dari proses penyembuhan. Syarif juga menyebut bahwa stamina Jokowi tetap terjaga dengan baik.