Berita Online – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 58/PK.03/DISDIK yang mengatur jam pelajaran efektif di semua tingkat pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMA.
Salah satu poin krusial dalam surat ini adalah penentuan jam masuk sekolah menjadi pukul 06.30 WIB dan batasan hari sekolah hanya dari Senin hingga Jumat.
Berdasarkan berita Berita Online sebelumnya, kebijakan ini akan mulai diterapkan pada tahun ajaran baru 2025/2026 atau akan efektif mulai Juli 2025.
Kebijakan ini dikatakan sejalan dengan tujuan membentuk karakter siswa Pancawaluya, yang mencakup Bageur (baik), Cageur (sehat), Bener (jujur), Pinter (cerdas), dan Singer (terampil).
Namun, apakah memajukan jam masuk sekolah benar-benar memberikan dampak positif bagi kesehatan dan prestasi siswa? Beberapa penelitian justru menunjukkan hasil yang berlawanan.
Baca juga: Dokter: Main Gawai Bisa Ganggu Kemampuan Makan dan Sensorik Anak
Dampak jam masuk sekolah lebih awal terhadap kesehatan dan prestasi
Berdasarkan sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Human Neuroscience, jam masuk sekolah yang terlalu pagi justru dapat merugikan siswa, khususnya yang berusia 13–16 tahun.
Penelitian ini membandingkan efek jam masuk sekolah pukul 08.50 dengan pukul 10.00 selama kurun waktu empat tahun.
Hasilnya menunjukkan bahwa ketika jam masuk diundur menjadi pukul 10.00:
- Tingkat ketidakhadiran siswa karena sakit turun lebih dari 50 persen
- Prestasi akademik siswa meningkat secara signifikan, dengan nilai ujian nasional naik hingga 12 persen dibanding rata-rata nasional
Sebaliknya, ketika jam masuk dikembalikan ke pukul 08.50, angka ketidakhadiran kembali naik sebesar 30 persen.
Studi ini memperkuat pendapat beberapa ahli yang menyatakan bahwa ritme biologis remaja tidak sesuai dengan jadwal sekolah yang terlalu pagi. Secara alami, pola tidur remaja bergeser sehingga mereka sulit untuk tidur dan bangun lebih awal.
American Academy of Pediatrics bahkan menyarankan agar sekolah menengah tidak dimulai lebih awal dari pukul 08.30 untuk menghindari risiko kesehatan seperti depresi, obesitas, dan penurunan kinerja akademik.
Baca juga: Benarkah Minum 2 Liter Susu per Hari Bisa Bikin Anak Tumbuh Tinggi? Ini Kata Dokter
Bagi siswa sekolah dasar, temuan dari penelitian tahun 2022 dalam Educational Evaluation and Policy Analysis menunjukkan bahwa dampak jam masuk lebih awal relatif kecil terhadap prestasi belajar.
Namun, tetap ada sedikit peningkatan tingkat absensi ketika sekolah dimulai terlalu pagi, terutama jika sebelum pukul 08.00.
Artinya, untuk siswa SD, memulai pelajaran pukul 06.30 tidak secara langsung berdampak signifikan pada penurunan prestasi, namun tetap berisiko mengurangi waktu tidur dan meningkatkan kelelahan.
Sementara bagi siswa SMP dan SMA, penelitian justru mengindikasikan bahwa memundurkan jam masuk hingga setelah pukul 08.30 lebih mendukung kesehatan dan pencapaian akademik.