Berita Online – Minuman jus yang terbuat dari campuran seledri, apel, dan wortel memang tampak segar dan memberikan manfaat kesehatan. Banyak orang mengonsumsi kombinasi jus buah dan sayur ini dengan tujuan “membersihkan” tubuh.
Namun, para ahli mengingatkan bahwa minum jus buah dan sayuran justru bisa membuat tubuh kekurangan serat yang sangat diperlukan. Hal ini terutama karena dalam proses pembuatan jus, kita cenderung menyaring dan membuang ampasnya.
Dampak negatif dari konsumsi jus ini telah dibuktikan oleh tim peneliti dari Universitas Northwestern dan Universitas Illinois Urbana-Champaign. Mereka membandingkan tiga kelompok, yaitu mereka yang hanya minum jus, mereka yang minum jus serta makan biasa, dan kelompok yang mengonsumsi makanan nabati (plant-based).
Peserta yang hanya mengonsumsi jus menunjukkan perubahan signifikan pada bakteri di mulut, yang konsisten dengan peningkatan asupan gula. Salah satu kelompok bakteri yang jumlahnya meningkat adalah Proteobacteria, yang terkait dengan peradangan.
Baca juga: Bolehkah Penderita Diabetes Mengonsumsi Jus Buah? Ini Penjelasannya…
Perubahan pada mikroba usus tidak begitu terlihat dibandingkan dengan yang terjadi di mulut, meskipun tiga hari mengonsumsi jus masih menimbulkan perbedaan, yaitu peningkatan proporsi bakteri yang terkait dengan peradangan dan bahkan penurunan kognitif.
“Banyak orang menganggap jus sebagai pembersih tubuh yang sehat, namun penelitian ini memberikan bukti nyata yang berbeda,” ujar Dr. Melinda Ring, pakar pengobatan integratif dan kuliner dari Universitas Northwestern.
Terlalu sering mengonsumsi jus dengan kandungan serat yang rendah dapat menyebabkan ketidakseimbangan mikrobioma yang berpotensi menimbulkan efek negatif, seperti peradangan dan gangguan kesehatan usus.
Baca juga: Makanan Anti Peradangan, Ini 12 Daftar yang Bisa Dicoba
Jus buah dan sayuran yang tidak mengandung banyak pemanis tambahan juga bisa dijadikan pilihan untuk membantu mengecilkan perut.
Perlu diperhatikan bahwa ukuran sampel dalam penelitian ini relatif kecil, dan para peneliti menemukan bahwa komposisi bakteri kembali normal setelah beberapa minggu, menunjukkan tidak ada efek jangka panjang dari rutin minum jus selama beberapa hari.
Baca juga: Mengapa Bayi di Bawah Satu Tahun Tidak Boleh Diberi Jus Buah?
Namun, peningkatan cepat bakteri yang berpotensi berbahaya dan penurunan bakteri baik membuktikan perlunya penelitian lebih lanjut tentang topik ini. Hal ini akan memberikan pemahaman lebih mendalam tentang bagaimana perubahan bakteri tersebut dapat membahayakan kesehatan.
Para peneliti menyimpulkan bahwa membuang serat dari buah dan sayuran saat diubah menjadi jus adalah faktor utamanya. Serat biasanya membantu menyeimbangkan gula dalam makanan dan mendorong pertumbuhan bakteri sehat yang melindungi tubuh dari peradangan.
“Komposisi nutrisi dari jus, khususnya kadar gula dan karbohidratnya, memainkan peran penting dalam membentuk dinamika mikroba di usus dan rongga mulut, sehingga perlu dipertimbangkan dengan hati-hati,” jelas Maria Luisa Savo Sardaro, ahli mikrobiologi makanan dari Universitas Northwestern.
Baca juga: Jenis Serat yang Lebih Efektif untuk Menurunkan Berat Badan
Ikuti berita terbaru dan pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu untuk mengakses berita Berita Online WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah menginstal aplikasi WhatsApp ya.