More
    HomeKesehatanApa Saja Bahaya Kecoa bagi Kesehatan? Ini Kata Dokter

    Apa Saja Bahaya Kecoa bagi Kesehatan? Ini Kata Dokter

    Published on

    spot_img


    Berita Online – Pernah melihat kecoa yang berkeliaran di sekitar lingkungan tempat tinggalmu?

    Tak jarang, kecoa dianggap sebagai serangga pengangguri atau hewan yang menjijikkan. Padahal, keberadaannya di dalam rumah bisa memberikan dampak serius bagi kesehatan keluarga.

    Menurut dr. Rizki Azaria, MMR, serangga seperti kecoa membawa berbagai jenis kuman dan patogen yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan, alergi, hingga infeksi kulit.

    Rizki menambahkan, kecoa biasanya hidup di tempat-tempat kotor seperti selokan, tumpukan sampah, maupun saluran air. Kondisi lingkungan yang kotor ini membuat tubuh kecoa, air liur, serta kotoran yang dihasilkan mengandung berbagai bakteri penyebab penyakit.

    Baca juga: Banjir Jabodetabek Sebabkan Kecoa Berdatangan, Ini 7 Bahayanya

    “Air liur kecoa membawa banyak bakteri yang berisiko menyebabkan keracunan makanan, diare, hingga reaksi alergi. Kotoran kecoa sendiri mengandung patogen seperti Salmonella yang bisa memicu infeksi,” ungkap dr. Rizki kepada Berita Online, Rabu (30/4/2025).

    Risiko Kesehatan Akibat Keberadaan Kecoa

    Beberapa penelitian turut mendukung pernyataan ini. Sebuah penelitian yang dikutip dari Journal of Public Health menyatakan bahwa tubuh kecoa dapat membawa lebih dari 30 jenis bakteri patogen, termasuk Escherichia coli, Salmonella spp., serta Staphylococcus aureus.

    Berikut beberapa risiko kesehatan yang mungkin terjadi akibat paparan kecoa:

    Baca juga: Cegah Bakteri Kebal Antibiotik pada Anak, Ini Anjuran Dokter

    1. Keracunan Makanan dan Diare

    Kecoa sering kali berkeliaran di area dapur atau tempat penyimpanan makanan. Bakteri yang terbawa oleh air liur atau kaki kecoa dapat berpindah ke permukaan makanan, menyebabkan adanya kontaminasi yang akhirnya menimbulkan keracunan makanan atau diare.

    2. Alergi dan Asma

    Kotoran yang dihasilkan kecoa mengandung alergen yang mampu memicu reaksi alergi. Gejala yang mungkin muncul antara lain ruam kulit, mata berair, bersin, maupun batuk.

    Sebuah laporan dalam Environmental Health Perspectives menyebutkan bahwa paparan alergen dari kecoa sangat terkait dengan peningkatan risiko asma, terutama pada anak-anak yang tinggal di lingkungan lembab dan padat penduduk.

    Baca juga: Pakai Pusaka Nyi Permata Amethyst di Kamar Tidur, Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

    3. Infeksi Kulit dan Gigitan Kecoa

    Beberapa spesies kecoa diketahui mampu menggigit manusia, terutama pada bagian tubuh yang sensitif seperti wajah atau lengan. Gigitannya sering meninggalkan luka kecil berukuran 1-4 mm serta menyebabkan rasa perih dan gatal.

    Jika luka tersebut tidak dirawat dengan baik, risiko terjadinya infeksi sekunder akibat bakteri yang dibawa oleh kecoa pun meningkat.

    Baca juga: Infeksi Bakteri Mematikan Meningkat di Jepang, Ini Kata Pakar…

    Pertolongan Pertama Saat Terpapar

    Berikut beberapa langkah pertolongan pertama yang disarankan oleh dr. Rizki jika kamu terpapar air liur atau kotoran kecoa:

    • Jika muncul gejala alergi atau ruam merah, segera konsumsi obat antihistamin dan hindari menggaruk area yang gatal.
    • Jika mengalami muntah atau diare setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, segera kunjungi fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

    Cara Mencegah Kecoa Berkembang Biak di Rumah

    Rizki menambahkan, langkah pencegahan utama adalah menjaga kebersihan rumah. Berikut beberapa tips yang dapat diterapkan:

    • Pastikan wadah makanan selalu tertutup rapat.
    • Segera cuci piring setelah penggunaan.
    • Rutin membersihkan area dapur, terutama di balik perabot atau tempat yang lembap.
    • Taburkan bubuk kopi di sudut-sudut rumah yang diduga menjadi sarang kecoa. Aroma kopi yang tajam diklaim dapat mengusir kecoa secara alami.

    Baca juga: Studi Terbaru: Virus H5N1 Menyebar ke Musang, Mungkinkah Menular ke Manusia?

    Selain itu, penting untuk diketahui bahwa siklus hidup kecoa dapat berlangsung hingga 12 bulan. Dalam satu kali reproduksi, seekor kecoa betina mampu menghasilkan 10-40 telur. Jika tidak segera ditangani, populasi kecoa di rumah dapat berkembang dengan sangat cepat.

    Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran favorit Anda untuk akses berita Berita Online di WhatsApp Channel: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp terlebih dahulu.


    Latest articles

    Perawatan Wajah Lebih Tirus dan Kencang Tanpa Operasi ala Dermapro

    Industri kecantikan saat ini terus berkembang pesat dengan inovasi...

    Ubanan di Usia Muda, Apakah Bisa Dicegah? Ini Kata Dokter…

    Berita Online – Dr. Arieffah, Sp.KK, seorang dokter spesialis kulit dan kelamin, menjelaskan...

    Strategi Reformulasi Pangan Jadi Senjata Hadapi Lonjakan Penyakit Tidak Menular

    Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan RI, Asnawi Abdullah. Dok. Istimewa ...

    More like this

    Perawatan Wajah Lebih Tirus dan Kencang Tanpa Operasi ala Dermapro

    Industri kecantikan saat ini terus berkembang pesat dengan inovasi...

    Ubanan di Usia Muda, Apakah Bisa Dicegah? Ini Kata Dokter…

    Berita Online – Dr. Arieffah, Sp.KK, seorang dokter spesialis kulit dan kelamin, menjelaskan...

    Strategi Reformulasi Pangan Jadi Senjata Hadapi Lonjakan Penyakit Tidak Menular

    Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan RI, Asnawi Abdullah. Dok. Istimewa ...
    Timur188 Menang Terus Gacor Terus