Berita Online – Baru-baru ini, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi membuat terobosan dengan mengusulkan vasektomi sebagai salah satu syarat untuk menerima bantuan sosial (bansos).
Dedi menawarkan insentif sebesar Rp 500.000 bagi para suami yang bersedia menjalani program vasektomi, seperti yang dilaporkan Berita Online pada Rabu (30/4/2025).
Berdasarkan informasi yang diperoleh Berita Online pada Selasa (29/4/2025), Dedi menyatakan bahwa vasektomi dapat menjadi solusi untuk mengendalikan angka kelahiran sekaligus mengurangi tingkat kemiskinan.
Gagasan ini muncul setelah ia menerima laporan dan keluhan dari masyarakat mengenai biaya persalinan yang mencapai Rp 25 juta.
“Dengan vasektomi, kelahiran dapat diatur dan angka kemiskinan bisa ditekan, karena saat ini keluarga dengan banyak anak cenderung berasal dari kalangan kurang mampu,” ujar Dedi di Balai Kota Depok pada Selasa (29/4/2025).
Lalu, apa sebenarnya vasektomi yang digaungkan oleh Dedi Mulyadi? Berikut penjelasan dari Berita Online.
Baca juga: Kenali Apa Itu Vasektomi, Cara Pria untuk KB
Apa itu vasektomi?
Vasektomi, atau dikenal juga sebagai Metode Operasi Pria (MOP), merupakan salah satu bentuk kontrasepsi untuk pria.
Health Management Specialist Corporate HR Kompas Gramedia, dr. Santi, menjelaskan bahwa vasektomi adalah prosedur bedah yang dilakukan dengan memotong, mengikat, atau menyumbat saluran sperma.
“Tujuannya adalah mencegah sperma keluar dari tempat penyimpanannya dan bercampur dengan cairan ejakulasi,” kata Santi kepada Berita Online, Kamis (1/4/2025).
Ia menambahkan, tidak adanya sperma dapat mengurangi risiko kehamilan, sehingga vasektomi dikategorikan sebagai metode kontrasepsi pria.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), vasektomi termasuk dalam kategori operasi kecil.
Resti Mulyati, S,SiT, dari Kemenkes, menjelaskan bahwa bekas operasi ini hanya berupa satu luka di tengah atau dua luka kecil di sisi kanan dan kiri kantong zakar.
Baca juga: Mengenal 3 Jenis Kontrasepsi: Vasektomi, Pil KB, dan Tubektomi
Siapa yang boleh menjalani vasektomi?
Resti menjelaskan bahwa vasektomi dapat dilakukan oleh suami dari pasangan usia subur dengan beberapa syarat, antara lain:
- Tidak ingin memiliki anak lagi
- Bersedia secara sukarela dan telah menjalani konseling vasektomi
- Mendapat persetujuan dari istri
- Jumlah anak sudah cukup, sehat secara fisik dan mental
- Usia istri minimal 25 tahun
- Memahami prosedur vasektomi dan dampaknya
- Menandatangani formulir persetujuan (Informed Consent)
Apakah sperma tetap diproduksi?
Pertanyaan ini mungkin sering muncul. Santi menjelaskan bahwa setelah vasektomi, pria tetap memproduksi sperma di testisnya.
Namun, sperma tersebut akan tetap berada di tempat penyimpanan.
“Setelah vasektomi, sperma yang ada di tempat penyimpanan akan diserap kembali oleh tubuh tanpa menimbulkan efek apa pun,” jelasnya.
Baca juga: Beda dengan Kebiri, Vasektomi Masih Bisa Ereksi dan Ejakulasi Normal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Berita Online WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.