Berita Online – Gagal ginjal stadium 5 tidak selalu disertai dengan gejala yang berat atau mengganggu.
Menurut dr. Decsa Medika Hertanto, Sp.PD, dokter spesialis penyakit dalam, seseorang dapat kehilangan hingga 90 persen fungsi ginjalnya tanpa merasakan keluhan apa pun.
“Itulah mengapa gagal ginjal kronis sering dijuluki sebagai ‘the silent disease’,” ujar Decsa, seperti dikutip Berita Online dari video Instagram @dokterdecsa yang diunggah pada Sabtu (19/4/2025).
Baca juga: Dari Paus Fransiskus yang Didiagnosis Gagal Ginjal, Apa Saja Gejalanya?
Apa yang dimaksud dengan gagal ginjal kronis?
Mengacu pada National Kidney Foundation, gagal ginjal kronis terjadi akibat hilangnya fungsi ginjal secara perlahan, yang seharusnya menjaga kelangsungan hidup seseorang.
Gagal ginjal menyebabkan hilangnya fungsi organ ini sekitar 85-90 persen.
Akibatnya, penderita gagal ginjal membutuhkan dialisis atau transplantasi ginjal untuk bisa terus bertahan hidup.
Gagal ginjal kronis terbagi menjadi lima tingkat keparahan.
Pada tahap awal, kerusakan ginjal masih tergolong ringan.
Laju filtrasi glomerulus (estimated glomerular filtration rate/eGFR) masih berada di angka 90 mililiter per menit (ml/menit) selama minimal 3 bulan.
Kerusakan ringan dengan eGFR 60-89 ml/menit selama minimal 3 bulan.
Pada stadium 3a, terjadi penurunan fungsi ginjal ringan hingga sedang dengan eGFR 45-59 ml/menit selama minimal 3 bulan.
Pada stadium 3b, penurunan fungsi ginjal masuk kategori sedang hingga berat dengan eGFR 30-44 ml/menit selama minimal 3 bulan.
Pada stadium ini, fungsi ginjal mengalami penurunan yang parah dengan eGFR 15-29 ml/menit selama minimal 3 bulan.
Stadium terakhir terjadi ketika ginjal hanya bisa berfungsi kurang dari 15 persen (eGFR di bawah 15 ml/menit) selama minimal 3 bulan.
Decsa menjelaskan bahwa gejala gagal ginjal umumnya baru muncul pada stadium 4 dan 5.
Baca juga: Rutin Makan Seblak Picu Gagal Ginjal Tidak Langsung, Pelajari Faktor Risikonya