Jakarta: Makan pedas telah menjadi gaya hidup yang melekat pada masyarakat Indonesia. Namun, di bulan Ramadan, muncul pertanyaan: apakah aman mengonsumsi makanan pedas saat sahur?

Menurut informasi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Dekan FKUI Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB mengatakan bahwa mengonsumsi makanan pedas saat sahur sebenarnya tidak dilarang, asalkan dalam porsi yang tidak berlebihan.

“Saya sepakat untuk mengurangi, namun tidak perlu berhenti total. Sebab, rasa pedas dari cabai sudah menjadi kebutuhan dalam makanan kita,” jelas Prof. Ari, seperti dikutip dari laman FKUI pada Minggu, 5 Mei 2019.

Cabai mengandung beberapa nutrisi penting seperti serat, vitamin C, vitamin A, mineral, dan antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh. Selain itu, cabai juga mengandung capsaicin, zat pemberi rasa pedas.

“Capsaicin memiliki beberapa manfaat, seperti meningkatkan nafsu makan, merangsang buang air besar, dan karena sifat analgetiknya, dapat membantu meredakan sakit kepala. Cabai juga dapat meningkatkan metabolisme tubuh, sehingga pembakaran kalori menjadi lebih efektif,” kata Prof. Ari.

Meskipun memiliki manfaat, konsumsi makanan pedas saat sahur tetap memiliki risiko, terutama bagi mereka yang memiliki masalah lambung atau sistem pencernaan sensitif. Prof. Ari menambahkan, berbuka atau sahur dengan makanan pedas boleh dilakukan.

Namun, konsumsi cabai tidak boleh berlebihan dan sebaiknya dihindari jika pencernaan sedang bermasalah. Karena hal ini bisa memicu maag kambuh atau diare.

 

Masalah pencernaan seperti maag, gastritis, atau sindrom iritasi usus bisa semakin parah jika makanan pedas dikonsumsi saat perut kosong. Capsaicin dalam cabai dapat meningkatkan produksi asam lambung, yang menyebabkan perut terasa perih dan tidak nyaman.

Dalam kasus yang lebih serius, konsumsi makanan pedas saat sahur bisa menyebabkan nyeri ulu hati dan refluks asam.

Bagi penderita ambeien, konsumsi cabai saat sahur juga bisa memperburuk kondisi. Pasien dengan penyakit ambeien, makan makanan pedas atau cabai akan menimbulkan sensasi panas pada dubur bahkan bisa memicu perdarahan, menurut Prof. Ari.

Dengan kata lain, konsumsi makanan pedas saat sahur tidak sepenuhnya dilarang, namun perlu disesuaikan dengan kondisi tubuh dan jumlah yang dikonsumsi. Bagi mereka yang memiliki masalah pencernaan atau penyakit terkait, sebaiknya menghindari makanan pedas untuk mencegah ketidaknyamanan selama berpuasa.

Sebagai alternatif, sahur dan berbuka bisa dilakukan dengan makanan yang lebih ramah di lambung, seperti makanan kaya serat, protein, dan karbohidrat kompleks. Ini akan membantu menjaga energi tubuh tetap stabil sepanjang hari dan mengurangi risiko gangguan pencernaan.