Berita Online – Buah yang memiliki rasa asam sering kali dianggap sebagai sumber vitamin C yang melimpah.
Akan tetapi, menurut ahli gizi Olivia Gresya, S.Gz, tidak semua makanan yang terasa asam mengandung kadar vitamin C yang tinggi.
“Vitamin C, yang juga dikenal sebagai asam askorbat, memang memiliki sifat asam sehingga memberikan rasa yang kecut,” ujar Olivia saat dihubungi Berita Online, Senin (14/7/2025).
Namun, dia menekankan bahwa rasa asam bukanlah tanda pasti untuk menilai kadar vitamin C dalam suatu makanan.
“Contohnya, jambu biji yang memiliki kandungan vitamin C lebih tinggi daripada jeruk justru memiliki rasa yang manis,” jelasnya.
Olivia menambahkan, rasa asam pada makanan bisa berasal dari senyawa lain seperti asam sitrat, bukan hanya dari asam askorbat.
“Oleh karena itu, kadar vitamin C dalam suatu makanan tidak bisa ditentukan hanya dari rasa asamnya,” ungkapnya.
Baca juga: Apakah Lansia Boleh Minum Vitamin C? Simak Penjelasannya…
Ciri makanan dengan kandungan vitamin C tinggi
Menurut Olivia, ada tiga faktor penting yang perlu diperhatikan untuk menentukan apakah suatu makanan merupakan sumber vitamin C yang baik.
“Pertama, kandungan vitamin C-nya. Kadar yang dianggap tinggi adalah minimal 20 persen dari Angka Kecukupan Gizi (AKG), atau lebih dari 20 miligram per 100 gram,” jelasnya.
Kedua, makanan tersebut harus mudah didapat dan biasa dikonsumsi dalam keadaan segar. “Misalnya, buah-buahan segar yang mudah ditemui,” kata Olivia.
Ketiga, stabilitas vitamin C dalam makanan juga perlu dipertimbangkan karena zat ini rentan terhadap panas, oksigen, dan lama penyimpanan.
“Semakin segar dan sedikit diolah, semakin baik kandungan vitamin C-nya,” tambahnya.
Baca juga: Apakah Boleh Minum Vitamin C 1000 Mg Setiap Hari? Ini Jawabannya…
Makanan dengan sumber vitamin C tinggi
Olivia menyebutkan beberapa makanan yang kaya akan vitamin C, antara lain:
- Jambu biji: 200-250 mg/100 g
- Paprika merah: 120-150 mg/100 g
- Kiwi: 90-100 mg/100 g
- Brokoli: 89 mg/100 g
- Jeruk manis: 50-55 mg/100 g
- Pepaya matang: 60-70 mg/100 g
- Sawi hijau mentah: 50-60 mg/100 g
“Kandungan vitamin C dalam jambu biji bahkan bisa 4-5 kali lebih tinggi daripada jeruk,” ujar Olivia.
Baca juga: Kapan Vitamin C Bisa Berbahaya bagi Tubuh?
Kebutuhan harian dan anjuran konsumsi
Kebutuhan vitamin C harian antara laki-laki dan perempuan dewasa berbeda. Menurut AKG 2019, laki-laki berusia 16 tahun ke atas membutuhkan 90 mg per hari, sedangkan perempuan memerlukan 75 mg per hari.
Olivia menegaskan bahwa kebutuhan ini sebaiknya dipenuhi melalui makanan, bukan suplemen.
“Sebab, makanan yang mengandung vitamin C juga menyediakan nutrisi lain yang diperlukan tubuh,” jelasnya.
Dia juga mengingatkan bahwa mengonsumsi suplemen vitamin C dalam dosis tinggi secara terus-menerus dapat meningkatkan risiko masalah pencernaan hingga batu ginjal.
“Jadi, kebutuhan nutrisi seperti vitamin C sebaiknya dipenuhi dari makanan sehari-hari,” kata Olivia.
Ikuti berita terbaru dan pilihan redaksi langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu untuk mengakses berita Berita Online di WhatsApp Channel: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah menginstal aplikasi WhatsApp.