Berita Online – Biasanya, dokter meresepkan obat antibiotik untuk mengatasi infeksi saluran kemih (ISK), namun setiap pasien bisa mendapatkan jenis obat yang berbeda-beda.
Dr. Santi, selaku Health Management Specialist di Corporate HR Kompas Gramedia, mengingatkan para penderita ISK untuk hanya mengonsumsi antibiotik sesuai dengan resep dokter yang menangani mereka.
Santi menekankan bahwa penggunaan antibiotik tanpa resep atau secara sembarangan dapat memperburuk kondisi infeksi.
“Mengonsumsi antibiotik tanpa resep dokter bisa membahayakan penderita ISK,” kata Santi kepada Berita Online pada Kamis (19/6/2025).
Ia menjelaskan bahwa pengobatan yang tidak tepat dapat memicu komplikasi pada infeksi saluran kemih.
“Komplikasi ISK bisa mencakup kerusakan ginjal, sepsis, jaringan parut pada saluran kemih, dan bahkan pada kasus yang parah bisa berujung pada kematian,” jelasnya.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai infeksi saluran kemih dan penggunaan antibiotik.
Baca juga: Konsumsi Antibiotik untuk ISK Tanpa Resep Dokter? Dokter Peringatkan Bahayanya
Apa itu infeksi saluran kemih?
Menurut Mayo Clinic, infeksi saluran kemih atau ISK adalah infeksi yang terjadi pada bagian mana pun dari sistem kemih.
Sistem kemih terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.
Penyebab utama ISK adalah bakteri, yang biasanya masuk ke saluran kemih melalui uretra dan kemudian menyebar ke kandung kemih.
Meskipun sistem kemih manusia dirancang untuk mencegah masuknya bakteri, terkadang pertahanan tubuh melemah sehingga bakteri dapat berkembang biak dan menyebabkan infeksi serius.
Bakteri yang paling sering menyebabkan ISK adalah Escherichia coli (E.coli).
Pengobatan utama untuk ISK adalah antibiotik, namun Santi menegaskan bahwa dokter perlu melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk menentukan pengobatan yang paling tepat bagi setiap pasien.
Baca juga: Faktor Risiko Wanita Lebih Mungkin Terkena Infeksi Saluran Kemih
Bagaimana cara mendiagnosis penyakit dan menentukan pengobatan?
Santi menjelaskan bahwa dokter akan mengikuti langkah sistematis sebelum menentukan pengobatan terbaik.
Langkah pertama adalah anamnesis, yang dapat membantu dokter menegakkan diagnosis hingga 70%.
Selanjutnya, dokter akan membutuhkan pemeriksaan laboratorium, yang menurut Cleveland Clinic meliputi:
- Urinalisis
- Kultur urine
- Ultrasonografi
- CT scan
- Sistokopi
Jika ISK terjadi berulang, dokter mungkin akan melakukan tes tambahan untuk memeriksa kemungkinan masalah kesehatan lain, seperti diabetes atau kelainan pada sistem saluran kemih.
Baca juga: Gejala Infeksi Saluran Kemih pada Wanita yang Sering Terjadi
Santi menambahkan bahwa dokter akan menangani pasien ISK dengan pendekatan yang sistematis.
“Tidak semua ISK memerlukan antibiotik. Pemberian antibiotik harus disesuaikan dengan kondisi penyakit dan kesehatan umum pasien,” ujar Santi.
Ia mengatakan bahwa ISK yang masih ringan dapat diatasi tanpa antibiotik dengan beberapa cara, seperti:
- Meningkatkan asupan cairan;
- Menghindari menahan buang air kecil;
- Menjaga kebersihan area intim dengan membersihkan dari depan ke belakang, menghindari sabun keras, dan menjaga area tersebut tetap kering;
- Mengonsumsi vitamin C;
- Membatasi konsumsi kafein, alkohol, soda, dan minuman manis;
- Mengenakan pakaian dalam berbahan nyaman dan menyerap keringat;
- Istirahat yang cukup.
Santi juga menyebutkan tanda-tanda ISK yang sudah parah, seperti:
- Demam atau menggigil
- Adanya darah dalam urine
- Nyeri di punggung bawah atau sisi punggung
- Kondisi tubuh yang memburuk setelah dua hari
“Pada ISK yang sedang hingga parah, penggunaan antibiotik mungkin diperlukan, berdasarkan hasil pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter,” jelasnya.
Menurut Cleveland Clinic, antibiotik yang biasanya diresepkan untuk ISK meliputi:
- Nitrofurantoin
- Sulfonamida, seperti sulfamethoxazole/trimethoprim
- Amoxicillin
- Sefalosporin, seperti cephalexin
- Doxycycline
- Fosfomycin
- Kuinolon, seperti ciprofloxacin atau levofloxacin
Dokter akan mempertimbangkan kondisi pasien secara rinci sebelum meresepkan antibiotik.
Disclaimer: Artikel ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak dimaksudkan untuk menawarkan nasihat medis.
Baca juga: 9 Gejala Infeksi Saluran Kemih pada Pria
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Berita Online WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.