Berita Online – Pemerintah mengumumkan bahwa lebih dari 8,2 juta peserta telah mengikuti program Cek Kesehatan Gratis (CKG) sejak diluncurkan pada 10 Februari 2025.
Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Prita Laura menyatakan bahwa pencapaian ini akan terus ditingkatkan melalui kerja sama berbagai pihak dengan tujuan menjangkau 280 juta peserta hingga 2029.
“Pada tahun pertama, program ini menargetkan 60 juta orang, dengan alokasi dana sebesar Rp 4,7 triliun dari APBN 2025,” ujar Prita seperti dikutip dari Antara pada Jumat (13/6/2025).
Baca juga: Kemenkes: Deteksi Penyakit Langka Melalui Cek Kesehatan Gratis
Dia menjelaskan bahwa partisipasi tertinggi saat ini berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat, yang memberikan kontribusi sekitar 60 persen dari total peserta.
Cek Kesehatan Gratis, yang diharapkan menjadi salah satu program pemeriksaan kesehatan terbesar di dunia, kini diperluas dengan melibatkan berbagai komunitas.
Menurutnya, sejumlah organisasi masyarakat, BUMN, perusahaan swasta, hingga kelompok hobi, sudah mulai, sedang, atau akan menikmati layanan Cek Kesehatan Gratis ini bersama-sama.
Baca juga: Menkes Rencanakan Cek Kesehatan Gratis di 200 Ribu Sekolah Mulai Juli
Lebih jauh, dia menyampaikan bahwa program ini akan diluncurkan untuk menjangkau 50 juta siswa di seluruh jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Prita menegaskan bahwa Indonesia menghadapi beban besar dari penyakit tidak menular, seperti hipertensi, diabetes, stroke, dan gagal ginjal, yang menyebabkan lebih dari 500 ribu kematian setiap tahun.
Deteksi dini melalui CKG, katanya, merupakan langkah penting untuk mencegah penyakit kronis yang sulit dan mahal penanganannya.
“CKG adalah hadiah ulang tahun dari negara. Pemeriksaan yang nilainya bisa mencapai lebih dari Rp1 juta kini diberikan gratis kepada setiap warga,” ungkap Prita.
Baca juga: Cek Kesehatan Gratis: 1,8 Juta Mendaftar, 1,5 Juta Telah Manfaatkan di Puskesmas
Jenis Pemeriksaan Cek Kesehatan Gratis
Cek kesehatan ini tersedia untuk semua usia setiap tahun, tepat saat hari ulang tahun hingga 30 hari setelahnya, disesuaikan dengan kondisi tubuh dan usia peserta.
Mengacu pada laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jenis pemeriksaan kesehatan gratis dibedakan berdasarkan kelompok usia.
Untuk bayi baru lahir, pemeriksaan meliputi deteksi dini hormon tiroid, G6PD (glucose-6-phosphate dehydrogenase deficiency atau defisiensi enzim G6PD), penyakit jantung bawaan, dan skrining untuk memantau pertumbuhan anak.
-
Balita dan anak prasekolah
Pemeriksaan yang diberikan pada kelompok usia ini meliputi skrining tuberkulosis, pemeriksaan pendengaran, penglihatan, dan kondisi gigi.
Jika diperlukan, juga akan dilakukan pemeriksaan untuk mendeteksi thalasemia (kelainan darah) dan diabetes melitus (penyakit gula darah tinggi).
Untuk remaja dan dewasa, pemeriksaan yang diberikan mencakup tekanan darah, kadar kolesterol, gula darah, pemantauan risiko kardiovaskular (masalah terkait jantung dan pembuluh darah), fungsi paru untuk mendeteksi tuberkulosis dan PPOK (penyakit paru obstruktif kronis), serta deteksi dini kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru, dan kanker usus.
Untuk lansia, pemeriksaan meliputi fungsi indra (pendengaran, penglihatan), kesehatan jiwa, hati, dan geriatri (penilaian kesehatan orang tua), deteksi gangguan kardiovaskular, paru, dan kanker.
Baca juga: Cek Kesehatan Gratis, Kemenkes Pastikan Layanan Tersedia untuk 300.000 Orang Per Hari
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Berita Online WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah menginstal aplikasi WhatsApp ya.