More
    HomeKesehatanStrok Tidak Lagi Identik dengan Penyakit Orang Tua, Anak Muda juga Berisiko

    Strok Tidak Lagi Identik dengan Penyakit Orang Tua, Anak Muda juga Berisiko

    Published on

    spot_img


    Ilustrasi stroke. Foto: Unsplash.com


    Jakarta: Menurut dr. Nurul Fadli, dokter spesialis neurologi di Rumah Sakit Universitas Indonesia, stroke tidak lagi hanya terjadi pada lansia. Saat ini, terjadi pergeseran pola epidemiologi stroke ke arah usia produktif, bahkan bisa menimpa anak-anak dan remaja.

    “Dalam satu dekade terakhir, kasus stroke pada usia muda telah meningkat sebesar 67%. Stroke pada usia muda memiliki dampak luas, baik dari segi ekonomi maupun sosial, karena memerlukan perawatan medis yang lebih lama dan biaya yang besar. Data BPJS Kesehatan pada 2018 menunjukkan bahwa stroke menghabiskan dana hingga Rp2,56 triliun,” ujar Nurul, dikutip dari Media Indonesia melalui laman Rumah Sakit Universitas Indonesia.

    Beberapa faktor risiko stroke meliputi hipertensi, kadar gula darah tinggi, kolesterol tinggi, dan obesitas. Pada usia produktif, faktor risiko stroke sering kali disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan tidak teratur, asupan gizi tidak seimbang, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, kurang aktif bergerak, dan jarang berolahraga.

    Namun, stroke pada usia muda memiliki beberapa faktor risiko yang berbeda dengan usia tua. Salah satunya adalah kelainan pembekuan darah.

    Penyakit seperti sindrom antifosfolipid, anemia sel sabit, lupus, dan kanker dapat menyebabkan gangguan pembekuan darah, yang meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah.

    Kelainan jantung seperti gangguan irama jantung, infeksi jantung, dan kebocoran katup jantung (patent foramen ovale) juga meningkatkan risiko stroke sumbatan. Sementara itu, kelainan pembuluh darah seperti aneurisma dan malformasi arteri vena sering menjadi penyebab stroke perdarahan pada usia muda.

    Sebanyak sepertiga penderita stroke memiliki riwayat sakit kepala migrain, terutama yang disertai gejala seperti kilatan cahaya, gangguan penglihatan, kesemutan, dan kelemahan pada anggota gerak, yang dapat meningkatkan risiko stroke sumbatan.

    Kehamilan dan masa nifas juga meningkatkan risiko stroke sumbatan, khususnya mulai dari trimester ketiga hingga 6 minggu setelah persalinan. Penggunaan kontrasepsi hormonal turut berkontribusi terhadap peningkatan risiko ini.

    Penggunaan obat-obatan terlarang seperti ganja, opioid, dan kokain meningkatkan risiko stroke, baik karena efek langsung dari obat tersebut maupun akibat cara penggunaannya yang disuntikkan melalui pembuluh darah vena atau inhalasi.

    Beberapa kelainan genetik seperti penyakit Fabry, gangguan mitokondria (MELAS), cerebral small vessel disease (CADASIL), dan sindrom Marfan juga berisiko menyebabkan stroke sumbatan.

    Mencegah stroke, terutama di usia muda, sangat penting untuk menghindari penyesalan di kemudian hari. Beberapa faktor risiko stroke dapat dikendalikan dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti mengatur pola makan, berolahraga secara rutin, membatasi konsumsi alkohol, dan berhenti merokok.

    Selain itu, tidak ada salahnya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan berkala guna mencegah dan mengenali faktor risiko stroke sejak dini.

    Latest articles

    Indonesia Punya Rumah Sakit Berstandar Global, Nggak Perlu Lagi Berobat ke Luar Negeri!

    RS Bali International Hospital (BIH) yang terletak di Kota Denpasar, Bali. Foto: dok...

    Prabowo Minta Erick Thohir Perbanyak KEK Kesehatan

    Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan KEK Kesehatan Sanur dan BIH di Denpasar,...

    Vaksin HPV untuk Anak Laki-laki: Strategi Cerdas Bebas Kanker

    KEBIJAKAN Kementerian Kesehatan RI yang mulai memberikan vaksinasi Human Papillomavirus (HPV) kepada anak...

    Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat, Industri Farmasi Gencar Edukasi Kesehatan

    PT Dexa Medica, perusahaan farmasi swasta, terus memperluas jangkauan program pemeriksaan kesehatan gratis....

    More like this

    Indonesia Punya Rumah Sakit Berstandar Global, Nggak Perlu Lagi Berobat ke Luar Negeri!

    RS Bali International Hospital (BIH) yang terletak di Kota Denpasar, Bali. Foto: dok...

    Prabowo Minta Erick Thohir Perbanyak KEK Kesehatan

    Presiden Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan KEK Kesehatan Sanur dan BIH di Denpasar,...

    Vaksin HPV untuk Anak Laki-laki: Strategi Cerdas Bebas Kanker

    KEBIJAKAN Kementerian Kesehatan RI yang mulai memberikan vaksinasi Human Papillomavirus (HPV) kepada anak...
    Timur188 Menang Terus Gacor Terus