Berita Online – Dr. Indra Adi Susianto, MSi.Med, SpOG, seorang dokter spesialis penyakit dalam, menyampaikan bahwa gejala kanker serviks seringkali tidak terlihat pada fase awal penyakit.
“Pada tahap awal, kanker serviks umumnya tidak menunjukkan gejala. Gejala baru muncul ketika sudah mencapai stadium 2B atau 3A,” ungkapnya dalam wawancara dengan Berita Online, Senin (2/6/2025).
Beberapa gejala kanker serviks yang mungkin terjadi adalah pendarahan vagina yang tidak normal, keputihan berlebihan, rasa sakit saat berhubungan intim, serta nyeri di daerah panggul atau punggung bawah.
Karena gejalanya mirip dengan masalah ginekologi umum, banyak wanita yang tidak menyadarinya hingga penyakit berkembang ke tahap yang lebih lanjut.
Dr. Indra menekankan pentingnya deteksi dini melalui pap smear secara rutin agar lesi pra kanker dapat diidentifikasi sebelum berubah menjadi kanker serviks.
Salah satu alasan mengapa kanker serviks sering terabaikan adalah karena gejalanya sering dianggap sepele. Padahal, gejala tersebut bisa menjadi indikasi awal dari kondisi yang lebih serius.
Baca juga: Kenali Virus HPV, Pemicu Utama Kanker Serviks yang Sering Diabaikan
Gejala kanker serviks yang perlu diwaspadai
Menurut Antara, Rabu (30/4/2025), kanker serviks sering terlewatkan karena gejalanya mirip dengan gangguan reproduksi biasa.
Padahal, mengenali gejala sejak dini bisa menjadi kunci keberhasilan pengobatan. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain:
- Pendarahan tidak normal, misalnya setelah berhubungan intim, di luar periode menstruasi, atau setelah menopause
- Keputihan yang berubah warna, berbau, atau volumenya meningkat secara tidak wajar
- Rasa sakit saat berhubungan seksual
- Nyeri di bagian bawah perut, punggung bawah, atau panggul
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa kanker serviks merupakan kanker keempat terbanyak pada perempuan di dunia.
Di Indonesia, penyakit ini menempati posisi kedua sebagai kanker paling umum pada perempuan, dengan sekitar 36.000 kasus baru dan 21.000 kematian setiap tahun.
Baca juga: Pap Smear dan Vaksin HPV, Kunci Utama Cegah Kanker Serviks
Menurut Dr. Indra, penyebab utama kanker serviks adalah infeksi virus Human Papillomavirus (HPV).
“Tipe HPV yang paling sering menyebabkan kanker serviks adalah tipe 16 dan 18, yang bertanggung jawab atas sekitar 70 persen kasus,” jelasnya.
Selain itu, terdapat tipe HPV lain yang juga dapat memicu kanker serviks, meskipun dengan risiko yang lebih rendah, seperti tipe 31, 33, 45, 52, dan 58. Virus ini terutama menyebar melalui hubungan seksual.
Jika infeksi HPV berlangsung lama, dapat menyebabkan perubahan pada sel-sel serviks menjadi lesi pra kanker atau neoplasia intraepitel serviks (CIN). Bila tidak diobati, lesi ini bisa berkembang menjadi kanker.
Baca juga: Kanker Serviks Masih Mengancam, Dokter Ingatkan Pentingnya Deteksi Dini
Untuk mencegah kanker serviks, Dr. Indra menekankan pentingnya dua langkah utama: vaksinasi HPV dan pemeriksaan pap smear secara berkala.