Essity secara resmi melakukan kerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Langkah ini menjadi hal yang sangat penting.
Jakarta: Kolaborasi dalam upaya mengatasi resistensi antimikroba (AMR) sangat diperlukan untuk mencegah munculnya berbagai penyakit berbahaya, termasuk yang berpotensi memicu pandemi. Kerja sama dan strategi yang efektif sangat penting untuk mengurangi ancaman kesehatan global akibat AMR.
Hal inilah yang mendorong Essity, perusahaan global di bidang kesehatan dan kebersihan, untuk bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) guna memperkuat upaya nasional dalam pengendalian resistensi antimikroba. Kolaborasi ini dianggap sebagai langkah penting dalam kerangka Sweden-Indonesia Sustainability Partnership (SISP) untuk mewujudkan layanan kesehatan yang berkelanjutan.
“Kami merasa terhormat dapat mendukung pemerintah Indonesia dalam strategi nasional untuk menurunkan risiko AMR,” ujar Direktur Bisnis Essity untuk Asia Tengah dan Timur, Danny Cho, melalui pernyataan resmi pada Jumat, 6 Juni 2025.
Menurutnya, resistensi antimikroba merupakan salah satu tantangan kesehatan global yang paling mendesak saat ini. Kondisi ini dapat mengurangi efektivitas pengobatan modern dan meningkatkan angka kematian akibat infeksi yang sebelumnya bisa disembuhkan.
“Sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, Indonesia berada di garis depan dalam menghadapi isu ini,” ungkapnya.
Kerja sama ini mencakup kampanye peningkatan kesadaran masyarakat dan tenaga kesehatan, distribusi materi edukasi yang selaras dengan strategi nasional AMR, serta pelatihan dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan.
Kolaborasi ini juga meliputi dukungan dalam penyusunan dan implementasi pedoman nasional terkait pengendalian infeksi serta penggunaan antimikroba yang bertanggung jawab.
“Selain itu, kami juga akan mendorong pertukaran ilmu pengetahuan dan penerapan solusi manajemen luka berbasis bukti di fasilitas layanan kesehatan,” jelasnya.
Ia menilai bahwa kerja sama ini menunjukkan bagaimana kemitraan antara sektor publik dan swasta dapat menciptakan dampak yang signifikan bagi kesehatan global. Kegiatan implementasi akan dilakukan secara bertahap selama lima tahun ke depan, dengan evaluasi berkala dan pengawasan bersama oleh kedua belah pihak.
“Saat Essity dan Kementerian Kesehatan Indonesia memulai kemitraan ini, pesan yang disampaikan jelas: penanggulangan AMR memerlukan kolaborasi, inovasi, dan komitmen yang kuat,” tegasnya.