燥!
Gambaran ilustrasi mengenai stroke hemoragik. Dok. Freepik
⭆
Jakarta: Stroke hemoragik merupakan kondisi medis yang sangat berbahaya dan bisa mengancam nyawa seseorang dengan tiba-tiba. Jenis stroke ini terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah, menyebabkan pendarahan hebat ke jaringan otak. Dalam waktu singkat, penderita dapat mengalami penurunan kesadaran, hilangnya fungsi motorik, bahkan risiko kematian jika tidak segera ditangani.
Berdasarkan National Center for Biotechnology Information (NCBI), penyebab utama stroke hemoragik adalah tekanan darah tinggi yang terjadi dalam jangka waktu lama. Penelitian yang dilakukan oleh Ajaya Kumar A. Unnithan, Joe M. Das, dan Parth Mehta menunjukkan bahwa hipertensi kronis dapat menyebabkan kerusakan struktural pada pembuluh darah otak, membuatnya lebih rentan pecah.
“Hipertensi jangka panjang menyebabkan degenerasi media, kerusakan lamina elastis, dan fragmentasi otot polos arteri,” tulis para peneliti dalam jurnal mereka yang dikutip pada Rabu, 21 Mei 2025.
Berikut beberapa fakta penting terkait hipertensi sebagai ancaman yang seringkali tidak disadari:
1. Hipertensi Kronis Merusak Struktur Pembuluh Darah Otak
Tekanan darah tinggi yang berlangsung terus-menerus tidak hanya membuat jantung bekerja lebih keras, tetapi juga secara bertahap merusak kekuatan pembuluh darah di otak. Tekanan yang konstan dapat menyebabkan pengikisan dinding arteri, merusak serat elastis yang menjaga pembuluh darah tetap lentur dan kuat. Akibatnya, pembuluh darah menjadi rapuh seperti selang air yang retak karena tekanan yang berlebihan. Inilah awal dari potensi pecahnya pembuluh darah di otak.
2. Muncul Mikroaneurisma: Bom Waktu di Otak
Kerusakan akibat hipertensi dapat membentuk gelembung kecil di pembuluh darah otak yang dikenal sebagai mikroaneurisma Charcot-Bouchard. Meskipun ukurannya hanya beberapa mikrometer, gelembung ini sangat rapuh dan berisiko pecah kapan saja. Ketika pecah, darah akan menyembur ke jaringan otak, menyebabkan kerusakan saraf parah dan dapat membuat seseorang tiba-tiba kehilangan kemampuan bicara, bergerak, atau bahkan kesadaran.
Baca juga: Waspada! Konsumsi makanan asin dan berminyak berlebihan dapat meningkatkan risiko stroke.
3. Pendarahan Sering Terjadi di Area Otak yang Sangat Vital
Pecahnya pembuluh darah biasanya terjadi di bagian tengah otak, yaitu area yang mengatur pergerakan, penglihatan, keseimbangan, hingga kesadaran. Oleh karena itu, stroke hemoragik seringkali menunjukkan gejala mendadak yang serius, seperti lumpuh sebagian tubuh, mata juling, bicara tidak jelas, atau bahkan pingsan. Banyak kasus stroke terjadi tanpa peringatan dan berakhir tragis.
4. Wanita Pasca Melahirkan Bisa Terserang, Khususnya yang Mengalami Preeklampsia
Hipertensi tidak hanya menyerang orang tua atau pria, tetapi juga bisa mengancam wanita yang baru melahirkan. Kondisi ini disebut ICH pascapesalinan dan terjadi karena lonjakan tekanan darah selama kehamilan atau persalinan, terutama pada kasus preeklampsia atau eklampsia. Meskipun sering diabaikan, ini adalah situasi darurat medis yang memerlukan tindakan cepat karena nyawa ibu bisa terancam.
5. Angiopati Amiloid Serebral (CAA): Ancaman Tersembunyi di Usia Lanjut
Seiring bertambahnya usia, risiko stroke hemoragik meningkat karena kondisi yang disebut CAA (Cerebral Amyloid Angiopathy). Dalam CAA, terjadi penumpukan protein amiloid-β di dinding pembuluh darah otak, menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku, sempit, dan mudah pecah. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 50% orang berusia di atas 70 tahun memiliki kondisi ini, dan banyak yang tidak menyadarinya.
6. Faktor Genetik Juga Berperan: Waspada jika Ada Riwayat Stroke di Keluarga
Selain gaya hidup, faktor genetik juga dapat meningkatkan risiko stroke hemoragik. Mutasi genetik tertentu bisa membuat pembuluh darah di otak lebih lemah, bahkan sejak usia muda. Jika keluarga Anda memiliki riwayat stroke atau hipertensi berat, jangan abaikan pemeriksaan rutin. Genetik bisa menjadi faktor yang mempercepat kerusakan pembuluh darah.
7. Gejala Muncul Tiba-tiba, Jangan Tunggu Sampai Terlambat
Gejala stroke hemoragik sering terjadi tiba-tiba dan bisa memburuk dalam hitungan menit. Sakit kepala berat yang muncul mendadak, muntah proyektil, kehilangan penglihatan atau keseimbangan, serta penurunan kesadaran adalah tanda-tanda yang tidak boleh diabaikan. Dalam keadaan seperti ini, CT scan otak harus segera dilakukan untuk memastikan ada atau tidaknya pendarahan otak.
Pencegahan: Kendalikan Tekanan Darah Sejak Sekarang
Stroke hemoragik dapat dicegah dengan mengendalikan tekanan darah. Lakukan pemeriksaan rutin, hindari makanan tinggi garam, berhenti merokok, batasi alkohol, dan rajin berolahraga. Jika Anda sudah mengonsumsi obat hipertensi, patuhi jadwal dan dosisnya. Jangan menunggu tubuh memberikan tanda-tanda serius seperti kelumpuhan atau kehilangan kesadaran.
Ingat, stroke bukan akhir segalanya jika Anda bisa mencegahnya sejak dini. Jika diabaikan, risiko yang dihadapi bukan hanya kecacatan permanen, tetapi juga kehilangan nyawa.