Drama musikal edukatif berjudul ‘Setitik Embun’ tidak hanya menampilkan pertunjukan seni, tetapi juga mengumpulkan dukungan untuk para penderita thalasemia. Ketua panitia drama musikal ‘Setitik Embun’, Lisa A. Rianto, menjelaskan bahwa melalui drama musikal ini, diharapkan masyarakat dapat lebih sadar akan risiko pernikahan antara sesama pengidap thalasemia minor.
Drama musikal edukatif ‘Setitik Embun’, yang menampilkan pertunjukan seni, diadakan di Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta. Ceritanya diangkat dari kisah nyata sebuah keluarga yang memiliki anak dengan thalasemia mayor.
Selain pertunjukan seni, acara ini juga meluncurkan aplikasi digital yang membantu para penderita thalasemia mayor mendapatkan donor darah segar. Panitia acara mengajak semua orang untuk menjadi pendonor darah dan berkontribusi dalam mewujudkan visi Indonesia zero thalasemia.
“Jadi ceritanya memang tentang itu, keluarga yang memiliki anak thalasemia mayor. Di situ digambarkan betapa beratnya menjalani hidup, tetapi tetap dijalani dengan penuh rasa syukur dan kebahagiaan,” kata Lisa, seperti dikutip dari Selamat Pagi Indonesia, Metro TV, Minggu, 11 Mei 2025.
“Edukasi yang ingin disampaikan kepada generasi muda adalah agar mereka lebih aware dan dapat mendeteksi lebih dini sebelum memutuskan untuk menikah,” tambahnya.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengumpulkan dukungan bagi para penderita thalasemia. Sebanyak 100% dari pendapatan drama musikal ini akan dialokasikan untuk kepentingan kemanusiaan, seperti pemeriksaan atau skrining thalasemia bagi masyarakat yang tidak mampu.