Indonesia telah merekrut 2.095 peserta dari kalangan remaja dan dewasa untuk uji klinis fase 3 vaksin tuberkulosis (TBC) M72 yang dikembangkan oleh Pendiri Microsoft, Bill Gates. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memastikan keamanan vaksin TBC yang akan diuji klinis di Indonesia.
“Dengan melaksanakan clinical trial fase 3, kita dapat mengetahui lebih awal kecocokannya dengan masyarakat kita karena hal ini juga dipengaruhi oleh faktor genetik,” ujar Menkes Budi, baru-baru ini.
Menkes menegaskan bahwa uji klinis yang merupakan bagian dari studi global vaksin ini tidak hanya dilakukan di Indonesia. Uji klinis tersebut juga dilaksanakan di Afrika Selatan, Kenya, Zambia, dan Malawi.
Sampai saat ini, terdapat sekitar 15 kandidat vaksin TBC yang sedang dikembangkan di seluruh dunia. Salah satunya adalah M72 yang kini memasuki uji klinis fase 3 atau tahap akhir sebelum vaksin dapat digunakan secara luas. Menkes menekankan bahwa pengembangan vaksin yang didukung oleh Gates Foundation ini diharapkan selesai pada akhir tahun 2028.
“Jika vaksin ini sudah siap, kita dapat memproduksinya lebih cepat di Biofarma di Indonesia karena setiap tahun ada sekitar 1 juta orang di Indonesia yang terkena TBC. Kita harus memproduksi vaksin ini minimal 10 kali lipat untuk memastikan masyarakat kita terlindungi,” jelas Menkes.
Sebelumnya, Indonesia dipilih sebagai salah satu lokasi utama dalam uji coba vaksin Tuberkulosis (TBC) yang dikembangkan oleh yayasan filantropis milik Bill Gates. Keputusan ini diumumkan setelah pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Bill Gates di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 7 Mei 2025.
“Dia (Bill Gates) sedang mengembangkan vaksin TBC untuk dunia, dan Indonesia akan menjadi salah satu tempat uji cobanya,” kata Prabowo.
Prabowo menyatakan bahwa Indonesia menyambut baik kepercayaan untuk berpartisipasi dalam uji coba vaksin TBC mengingat tingginya prevalensi penyakit ini di Tanah Air. Langkah ini juga menegaskan peran penting Indonesia dalam upaya global untuk mengatasi TBC.