More
    HomeKesehatanPengaruh Teman Sebaya Jadi Penyebab Remaja Sulit Berhenti Merokok

    Pengaruh Teman Sebaya Jadi Penyebab Remaja Sulit Berhenti Merokok

    Published on

    spot_img


    Berita Online – Jumlah perokok aktif di Indonesia terus meningkat, dan yang paling mengkhawatirkan adalah peningkatan yang signifikan terjadi di kalangan anak-anak dan remaja. Dari sekitar 70 juta perokok aktif di Indonesia, lebih dari separuhnya, yakni sekitar 56 persen, berada dalam rentang usia 15 hingga 19 tahun.

    Salah satu alasan utama remaja mulai merokok adalah pengaruh teman sebaya. Banyak dari mereka merasa harus merokok agar diterima dalam lingkungan pergaulan. Rasa penasaran dan keinginan untuk mengurangi stres juga menjadi alasan lain yang sering disebutkan.

    Dalam survei berbasis sekolah yang dilakukan oleh Jalin Foundation pada tahun 2024, ditemukan bahwa 40 persen responden percaya perokok memiliki lebih banyak teman. Sementara itu, 10 persen remaja laki-laki yang pernah mencoba rokok mengaku masih merokok karena pengaruh teman sekeliling mereka.

    Survei ini melibatkan 2.771 remaja laki-laki dari 82 sekolah di Jakarta. Hasilnya menunjukkan bahwa 66 persen responden pernah mencoba berhenti merokok dalam enam bulan terakhir. Namun, usaha tersebut seringkali gagal karena lingkungan sekitar mereka, terutama teman-teman yang masih merokok saat berkumpul.

    Baca juga: Remaja dan Rokok Elektronik: Promosi Kian Masif, Pemerintah Soroti Bahayanya

    Pemerintah sebenarnya telah memiliki berbagai peraturan untuk mengendalikan jumlah perokok, terutama di kalangan remaja.

    Ketua Tim Kerja Pengendalian Akibat Tembakau dari Kementerian Kesehatan, Benget Saragih, menjelaskan bahwa regulasi seperti PP No. 28 tahun 2024 telah melarang penjualan rokok kepada anak di bawah usia 21 tahun dan juga melarang penjualan rokok secara eceran.

    Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes RI, Dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, menegaskan bahwa remaja laki-laki harus menjadi fokus utama dalam upaya pengendalian rokok.

    “Kelompok ini penting dalam konteks bonus demografi. Kita perlu menciptakan lingkungan yang membuat mereka tidak tertarik mencoba rokok sejak awal, sekaligus mendukung mereka yang ingin berhenti,” ujarnya dalam acara peluncuran kampanye RAW di Jakarta (7/5).

    Nadia mengatakan pengaruh iklan di media membuat perokok identik dengan citra laki-laki yang keren dan jantan.

    “Image itu harus diimbangi dengan kampanye-kampanye antirokok untuk menciptakan bahwa seorang laki-laki juga bisa terlihat keren tanpa rokok,” katanya.

    Baca juga: Lebih Berbahaya Apa Vape atau Rokok? Ini Faktanya…

    Kampanye RAW

    Sementara itu, Jalin Foundation meluncurkan kampanye perubahan perilaku bertajuk RAW (Resilient, Awesome, & Wise).

    Kampanye ini dirancang khusus untuk mencegah remaja memulai kebiasaan merokok, serta mendukung mereka yang ingin berhenti, dengan pendekatan kreatif, partisipatif, dan sesuai aspirasi anak muda.

    “RAW tidak sekadar menyampaikan pesan bahaya rokok. Kami ingin memberi ruang bagi remaja laki-laki untuk berekspresi dan merasa didengar,” kata Direktur Eksekutif Jalin Foundation, Dian Rosdiana.

    Ia menambahkan, kampanye ini mengajak remaja untuk menyadari bahwa mereka bisa menyalakan inspirasinya tanpa rokok, dan berani tampil otentik tanpa takut tekanan sosial.

    Salah satu remaja yang terlibat, Afif Hawari Muhammad, menyambut baik inisiatif ini. “RAW adalah kampanye antirokok yang tidak naif. Bukan cuma melarang, tapi mengajak kita berpikir dan bertindak lebih baik,” katanya.

    Kampanye RAW akan hadir melalui berbagai kegiatan kreatif, baik secara online maupun offline. Harapannya, kampanye ini dapat membantu remaja memperkuat ketahanan psikologis, mengurangi tekanan sosial untuk merokok, dan meningkatkan akses terhadap dukungan untuk berhenti merokok.

    Baca juga: Manfaat Berhenti Merokok bagi Kesehatan: Ini Perubahan dari Hari ke Hari

    Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Berita Online WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah menginstal aplikasi WhatsApp ya.



    Latest articles

    Awas Stroke Datang Tiba Tiba, Cegah Sekarang Juga!

    Stroke dapat menyerang siapa pun, tanpa batasan usia. Penyakit...

    Menkes Pastikan Keamanan Vaksin TBC Buatan Bill Gates

    Indonesia telah merekrut 2.095 peserta dari kalangan remaja dan...

    Kenapa Badan Lemas Setelah Makan? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

    Berita Online - Makan dapat meningkatkan energi dalam tubuh sehingga terhindar dari rasa...

    More like this

    Awas Stroke Datang Tiba Tiba, Cegah Sekarang Juga!

    Stroke dapat menyerang siapa pun, tanpa batasan usia. Penyakit...

    Menkes Pastikan Keamanan Vaksin TBC Buatan Bill Gates

    Indonesia telah merekrut 2.095 peserta dari kalangan remaja dan...
    Timur188 Menang Terus Gacor Terus